BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

PEMIMPIN MASA DEPAN DARI SASAK UNTUK NTB


Mengupas lebih dalam semangat juang untuk menentukan siapa yang pantas menjadi pemimpin masa depan NTB dalam kontestasi Pilgub NTB 2024 penting dicermati. Semangat ini menjadi harapan dan manifestasi serta rasa kebathinan Suku Bangsa Sasak khususnya sebagai entitas suku bangsa terbesar di NTB.

Sebagai entitas suku bangsa terbesar di NTB yang menetap dan tinggal di Pulau Lombok (Gumi Sasak), dengan potensi pemilih 80% lebih di NTB sudah selayaknya dan pantas Masyarakat Sasak bersama-sama berkepentingan untuk menentukan dan mendukung sosok atau figur pemimpin masa depan sebagai Gubernur NTB.

Tokoh Gubernur NTB masa depan tersebut dituntut mampu menjadi pemimpin atau tokoh yang memiliki peran penting dalam setiap pembangunan kemasyarakatan dan organisasi kepemerintahan. Gubernur NTB adalah 'ulul amri yang mempunyai tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap kemaslahatan umat.

Dalam hal ini masyarakat Sasak telah menetapkan kriteria pemimpin yang kemudian mampu melanjutkan tata kelola kepemerintahan yang lebih baik selain dengan kemampuan manajemen profesional sehingga dapat meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat tidak hanya di Gumi Sasak (Pulau Lombok) tetapi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat NTB secara menyeluruh.

Selain kemampuan tersebut, kriteria sebagai tokoh pemimpin Gubernur NTB dalam perspektif kepemimpinan Sasak dituntut memenuhi prinsip "Tindih, Maliq, Merang". Tindih yang berarti beretika, bermoral dan selalu menjaga sopan santun serta keadaban; Maliq yaitu sikap dan perilaku yang taat dan patuh dalam menjalankan dan menjalankan aturan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip norma yang berlaku; Merang adalah sikap dan cara pandang selalu berani siap siaga menjaga dan membela kebaikan dan kebenaran serta berani menjaga dan membela Marwah suku bangsa Sasak, daerah, dan NKRI. Karena menjadi Sasak tidak hanya diukur secara geneologis, atau apakah terlahir hidup dan menetap tinggal di Pulau Lombok "Gumi Sasak", tapi lebih dari itu menjadi Sasak adalah manifestasi, cara pandang, cita-cita luhur, keinginan, semangat dan daya juang untuk terus menjaga , merawat, membela, memajukan dan membangun Sasak Inklusif yang terbuka dan egaliter dalam arti luas. Sehingga dengan berani dan bangga menyatakan "Pemimpin NTB Masa Depan Dari Sasak Untuk NTB".

Selain prinsip dasar kepemimpinan Sasak tersebut, juga tidak kalah pentingnya sebagai Gubernur NTB kedepan harus memenuhi kriteria pemimpin yang ber - integritas, kapabilitas, otoritas dan karitas.

Integritas : sebagai Gubernur NTB, figur pemimpin dituntut bermutu tinggi, berwawasan luas, bermoral (tidak tercela) dan memiliki etika berbangsa dalam kehidupan bernegara, sehingga memiliki potensi dan kemampuan menjadikan NTB sebagai daerah yang berwibawa dan membanggakan dengan potensi indeks pembangunan standar tidak saja nasional tapi internasional.

Kapabilitas : sebagai Gubernur NTB, seorang pemimpin dituntut memiliki kemampuan atau kesanggupan dalam mengelola daerahnya dalam kapasitas negarawan yang taat asas dan penuh kebijaksanaan. Gubernur NTB masa depan tidak saja dirasakan kehadirannya untuk masyarakat Sasak tapi juga untuk masyarakat NTB umumnya.

Otoritas : Gubernur NTB sebagai pemimpin dituntut mampu dan berani menjalankan tata kelola kepemerintahan sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangannya tentu guna mewujudkan kemaslahatan masyarakat NTB yang makmur, adil dan sejahtera.
Karitas : sebagai Gubernur NTB seorang pemimpin dituntut memiliki jiwa kemanusiaan dan kepekaan sosial yang tinggi sehingga mampu hadir sebagai sosok penuh simpatik sehingga terbangunnya kerukunan umat.

Menelisik siapa figur yang siap dan pantas menapuk amanah menjadi Gubernur NTB masa depan sebagaimana kriteria pemimpin dimaksud, sebagai perenungan di penghujung bulan Ramadhan 1445 H tidak terlepas dari dua figur potensial yg dimiliki oleh suku bangsa Sasak (Masyarakat Sasak) saat ini, yaitu Lalu Muhammad Iqbal dan Lalu Gita Ariyadi.

LALU MUHAMMAD IQBAL

Dengan nama lengkap DR. LALU MUHAMMAD IQBAL, M.Hub.Int. Pada tanggal 21 Desember 2023 terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Diplomat Indonesia (ADI) melalui Kongres Pertama Organisasi Profesi Diplomat Indonesia. Juga menjabat sebagai Jubir Kementerian Luar Negeri RI yg sebelumnya merupakan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Turki. Selain itu ada banyak prestasi jabatan yg pernah diembannya antara lain :
- Ditahun 2001 - 2005 menjabat sebagai Sekretaris Ketiga Kasubid Pensosbud/Konsuler di KBRI Bucharest, Rumania.
- Pada tahun 2006-2008 menjabat sebagai Kepala Seksi Kejahatan Terorganisir Lintas Negara pada Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri RI.
- Tahun 2008-2012, menjabat di KBRI/PTRI Wina di Austria sebagai Counsellor pada fungsi politik.
- Tahun 2012-2014, menjabat sebagai Kepala Subdit di Direktorat Perlindungan WNI dan BHI.
- Tahun 2016, diangkat menjabat sebagai direktur pada Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia.

Selama menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu Iqbal telah memimpin penanganan beberapa kasus dan peristiwa yang menjadi atensi publik seperti : evakuasi WNI dari Nepal (2015), evakuasi WNI dari Yaman (2015), evakuasi WNI dari Suriah, pembebasan WNI yang disandera di Filipina (2016 - 2018), pemulangan TKI dari Arab Saudi dan Malaysia (2019), hingga penanganan kasus pekerja migran Indonesia seperti kasus Walfrida Soik dan Satinah.

Serta masih banyak lagi jabatan strategis lainnya yang telah diembannya, Lalu Muhammad iqbal sebagai anak asli suku bangsa Sasak yg lahir di Praya, Kabupaten Lombok Tengah - NTB dengan latar belakang keluarga besar dari lingkungan pesantren dan dibesarkan dengan pendidikan agama yg taat serta kuat, sehingga menempa Lalu Muhammad Iqbal sebagai sosok figur yg tangguh, berani, berkomitmen, cerdas, dan soleh.

LALU GITA ARIYADI

Nama lengkap DRS. H. LALU GITA ARIADI, M.SI sekarang ini menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB, untuk diketahui bahwa Penjabat Gubernur atau Pj Gubernur adalah orang yang dipilih dan terpilih untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur yang masa jabatannya telah berakhir. Sebagai Pj Gubernur NTB dengan mengusung motto : "NTB LAJU MELAJU"

Lalu Gita Ariadi telah menghantar NTB sukses dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan baik dan jurdil, dan dengan sukses pula telah melaksanakan tugas utamanya yaitu memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya di NTB. Serta berkomitmen kuat untuk meneruskan tonggak revolusi birokrasi, memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat, dan membangun koordinasi yang kuat dan sinergis dengan Forkopimda, bupati/ wali kota, Kepala OPD dan stakehoulders pemerintahan di NTB untuk menjamin kesinambungan pembangunan dan pelayanan publik di NTB. Selain itu, Lalu Gita Ariadi tetap fokus dan berkomitmen untuk segera menyelesaikan dan menuntaskan pekerjaan rumah seperti penurunan kemiskinan, pembangunan pendidikan, dan peningkatan kwalitas kesehatan. 

Termasuk dalam meningkatkan pembangunan sosial, seni dan budaya guna menunjang pembangunan kepariwistaan di NTB. Serta penguatan masyarakat adat dan kultural sebagaimana UU Nomor 20 Tahun 2022 Tentang Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Pengakuan, Penghormatan, Dan Perlindungan Terhadap Kesatuan-Kesatuan Masyarakat Hukum Adat serta Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Pemajuan Kebudayaan.

Sebelum menjabat sebagai Pj. Gubenur NTB, Lalu Gita Ariadi telah menjabat di beberapa posisi strategis di antarnya adalah :
- Tahun 2019 – 2023 : menjabat sebagai Sekretaris Daerah NTB.
- 2017 – 2019 : Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu NTB
- 2013 – 2017 : Asistem Perokonomian dan Pembangunan NTB
- 2008 – 2013 : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB
- 2007 – 2008 : Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah NTB
- 2003 – 2007 : Kepala Bagian Humas dan Biro Umum Setda NTB

Dan masih banyak lagi jabatan strategis di pemerintahan yang telah diemban oleh Lalu Gita Ariyadi selain itu ia juga ditempa dari lingkungan aktifis mahasiswa di Universitas Brawijaya Malang, serta dibesarkan dari keluarga dan masyarakat yang tindih dalam menjaga, merawat dan menjalankan adat budaya suku bangsanya yaitu Suku Bangsa Sasak. Hingga saat ini Lalu Gita Ariadi dikenal sebagai figur yang cerdas, responsip dan inovatif serta sebagai sosok yang ramah, dengan kesetia kawanan yang tinggi dan sensitif terhadap kondisi sosial kemasyarakatan.

Sebagai dua tokoh potensial dan penting saat ini yg dimiliki masyarakat Sasak yg dipandang pantas, dianggap layak dan dinilai unggul utk dihadirkan dan dipersembahkan kepada NTB sebagai pelanjut estapet kepemimpinan NTB masa depan yaitu sebagai Gubernur NTB 2024 - 2029. 

Dimana biodata dan prestasi dari Lalu Muhammad Iqbal dan Lalu Gita Ariadi sudah terpampang dan tergambar jelas bahwa dua figur tersebut memiliki kapasitas, kapabilitas, intergritas dan kompetensi yg kuat dan juga unggul, serta haqul yakin memiliki kemampuan modal dari segi pendanaan (baca : isi tas/uang) yg itu lebih dari cukup memenuhi syarat standar utk siap maju bertarung pd pemilukada NTB 2024. Selain itu beliau berdua memiliki indeks unggulan dengan standar nasional dan internasional. Serta tdk diragukan lagi tentu didukung dengan kekuatan jaringan dan modal sosial politik dari akar rumput hingga pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan dari daerah hingga nasional.

Mempertimbangkan hal tersebut dapat menjadi bergaining kuat dan tepat jika dua figur pemimpin Sasak tersebut yaitu L. M. Iqbal dan L. Gita Ariadi, oleh masyarakat Sasak melalui kesepakatan bersama (Sangkep Agung) Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, para Pengelingsir Masyarakat Adat Sasak dan pemimpin2 lembaga/organisasi kemasyarakatan Sasak/Lombok dengan bulat dan utuh dinyatakan dan ditetapkan utk dipersatukan menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2024 - 2029, dgn memperhatikan dan mempertimbangkan siapa yg pantas, layak dan mampu pd posisi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

Tanpa mendiskreditkan tokoh atau tokoh lainnya yang tentu masih banyak stok potensi yang dimiliki masyarakat Sasak khususnya dan NTB secara umum. Termasuk juga di dalamnya adalah tanpa mendiskreditkan tokoh/tokoh kaum perempuan, yang tentu memiliki kemampuan, kapasitas dan kapabilitas serta peran penting ditengah keluarga dan masyarakat yang tidak kalah unggul dari kaum laki-laki, khususnya dua tokoh/tokoh potensial tersebut. 

Namun wabil khusus karna diketahui pemahaman yg kuat, teguh dan taat yang dimiliki oleh masyarakat Sasak yg religius berdasarkan tuntunan ajaran Agama Islam, dimana Islam memberikan aturan untuk menjaga perempuan dari segala hal yang menodai kehormatannya dan mengutamakan martabatnya. Bagai mutiara dalam karang di dasar lautan, Islam menempatkan perempuan sebagai makhluk yang mulia dan terjaga.

Serupa dengan beberapa hadist yang membatasi perempuan untuk berperan sejauh itu atau sebagai pemimpin. Di antara teks keagamaan yang membatasi peran perempuan khususnya dalam ranah kepimimpinan salah satunya adalah hadis riwayat Bukhri - 4425 dengan terjemahan hadist :
Diriwayatkan dari Abu Bakrah berkata: “Allah menjagaku dengan sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah SAW pada perang Jamal yakni tatkala aku hampir bergabung dengan para penunggang kuda guna memancing bersama mereka”. Abu Bakroh melanjutkan: Saat Kaisar Persia mati, Rasul bersabda: “Siapa yang menjadi penggantinya?” Mereka menjawab: Putrinya. Lalu Nabi pun bersabda: “Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada seorang perempuan”.

Penulis :
Agus Marta Hariyadi
Penggiat & Pemerhati sosial, politik dan budaya NTB

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.