BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Target 1 Juta Guru ASN PPPK Terpenuhi Tahun 2024


Lombok Barat - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lombok Barat  menggelar upacara peringatan HUT PGRI Ke-78 dan  Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023, di lapangan Kantor Bupati Lombok Barat  Senin, (27/11/2023).

Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Lobar M. Hendrayadi pada kesempatan itu menyampaikan amanat Menteri Pendidikan, Kemendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, ia menyampaikan pesan motivasi untuk melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.

“Selamat Hari Guru Nasional. Mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” tuturnya.

Tema peringatan HGN tahun 2023 adalah “Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar”. Peringatan HGN tahun ini juga merupakan ruang apresiasi kepada para guru atas semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dalam Merdeka Belajar demi terwujudnya pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi peserta didik. 

Pada tahun terakhirnya menjabat sebagai Mendikbudristek, Nadiem Makarim tidak dapat menyembunyikan kesedihan akan kerinduannya untuk bertemu dengan para guru di tahun-tahun mendatang.

Namun, ia menyimpan keyakinan bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar.

“Saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu/Bapak semua. Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nahkoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir,” ungkap Hendrayadi saat membaca amanat Mas Menteri Nadiem Makarim.

Ditambahkannya, pada tahun pertama Merdeka Belajar, Kemendikbudristek menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar peserta didiknya.

“Kita menerapkan Asesmen Nasional (AN) agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid,” terang Menteri Nadiem. Lalu di tahun berikutnya, Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional bertujuan untuk mengukur tujuan perubahan maka Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu.

“Ini adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam. Tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya, berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan peserta didik,” jelasnya.

Kini, ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kemudian, terobosan besar Kemendikbudristek berikutnya adalah menghadirkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi pemimpin pembelajaran, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.

Terakhir,  dalam amanantnya, yang juga sangat membahagiakan Nadiem Makarim baginya adalah semakin dekatnya capaian target 1 juta guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan guru karena langkah ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pendidik.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.