Lurah Halit (memakai baju dinas) saat menyalurkan bantuan dari warganya untuk korban Banjir. |
Lurah Taliwang L. Halit Wahyu Jati mengatakan Satgas Narkoba di tempatnya itu sudah ada sejak dulu dengan ditempatkannya kader IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat).
"Tapi memang yang menjadi persoalan mendasar bahwa narkoba ini sudah tersistematis. Tidak ada satupun lingkungan di kota ini yang bebas narkoba," ungkap dia.
Pihaknya menegaskan telah mencoba untuk merubah stigma sebagai label kampung narkoba dengan memperbanyak kegiatan positif.
"Dengan membuat komunitas sepedahan di Karang Bagu dengan melibatkan warga yang peduli terhadap bahaya narkoba dan saudara-saudara kita yang pernh di lapas, yasinan rutin juga kita lakukan. Warga kami juga rutin melakukan kegiatan sholawatan di masjid dan musholla yang ada di Lingkungan Karang Taliwang. Juga gotong-royong setiap Jumat juga kami lakukan agar stigma negatif tentang kampung kami bisa tereliminir. Memperbanyak kegiatan olah raga seperti pencarian bibit pemain bulu tangkis dari usia dini dan pemberdayaan masyarakat," paparnya.
Ia menambahkan, "Ada hal yang harus dilakukan bersama-sama dengan masif untuk menyelesaikan persoalan narkoba ini. Tidak cukup dengan penangkapan saja tapi bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa narkoba ini adalah musuh bersama karena tidak sedikit masyarakat kita yang apatis," pungkas Halit.
Sementara itu Bajang Mentaram Iskandar menginisiasi terbentuknya Satgas Narkoba berbasis lingkungan.
Hal ini kata dia sebagai sumbangsih pemikirannya dalam membantu pemerintah khususnya Kota Mataram memerangi narkoba.
"Insha Alloh Pemkot akan kita dorong membentuk Satgas ini, kami pemuda sangat khawatir dengan semakin tidak terkendalinya narkoba ini. Semakin dirazia kok semakin anu saja kayak jamur tanpa musim, aduh tuhan ngerih," ungkapnya di Mataram, Minggu (19/12/2021).
Diterangkan pemuda yang sangat konsen mengurus olahraga sepak bola ini, Satgas Anti Narkoba merupakan sekumpulan orang yang dibentuk menjadi sebuah kader dengan tugas melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungannya masing-masing.
"Sekedar usul bukan usil. Marak niki tugasnya Satgas ini nanti. Minimal ini ikhtiar pencegahan dini narkoba, dengan harapan ada pelatihan dan kerja sama dengan BNN. Sehingga Kota Mataram bisa menjadi contoh bagaimana memerangi narkoba lewat kampung. Walaupun ada kampung yang sudah memiliki Satgas ini supaya dimaksimalkan," tukasnya dengan logat sasak yang masih kental.
Ia sangat menginginkan agar pemkot Mataram bisa bekerjasama dengan BNN untuk membangun RS. REHABILITASI KHUSUS NARKOBA.
"Harus ada pelatihan khsusus soal Satgas, dan orang yang tepat itu Kepala Lingkungan yang menjadi Satgas deteksi dininya dan perangkat lingkungan lainnya. Kepedulian semua pihak ini sangat penting, perlu dipatenkan ini demi terwujudnya MATARAM HARUM," tandasnya.(red)
Komentar0