BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Kolaborasi Program Kartu Prakerja dengan Pemerintah Daerah


DPR RI mengapresiasi terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik atas berbagai kegiatan yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk empat kabupaten di Pulau Sumba, dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja. Beragam kegiatan itu antara lain update perkembangan program, sosialisasi program kepada aparat pemerintah daerah, pendampingan layanan kepada warga serta pengiriman bahan komunikasi.  

Penghargaan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena saat menghadiri dialog dengan perwakilan penerima Kartu Prakerja dari empat kabupaten di Pulau Sumba, di Lelewatu Resort, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 27 Oktober 2021.

“Atas kerja sama erat di level teknis tersebut, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya. Kami berharap, Program Kartu Prakerja dapat semakin dirasa manfaatnya oleh warga NTT,” kata Melki, sapaan akrabnya.

Dalam kesempatan berdialog dengan perwakilan alumni Kartu Prakerja dari Sumba, Melki berharap agar potensi sumber daya manusia Kartu Prakerja ini dapat dimaksimalkan oleh pemerintah daerah setempat. 

“Mereka ini produk jadi, sudah punya keterampilan setelah mengikuti berbagai pelatihan di Program Kartu Prakerja. Tinggal sekarang bagaimana pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota mengoptimalkan alumni Kartu Prakerja menjadi agen penggerak ekonomi daerah sesuai potensi lokal daerah masing-masing,” ungkap Melki.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari memaparkan, sepanjang perjalanan 21 gelombang dari April 2020 hingga saat ini, Program Kartu Prakerja sudah menjaring 11,4 juta penerima manfaat. Dari jumlah itu, sebanyak lebih dari 195 ribu orang penerima berasal dari 22 kabupaten dan kota se-NTT.

“Provinsi NTT mengalami kenaikan jumlah penerima Kartu Prakerja sangat signifikan. Pada 2020 ada 77,1 ribu peserta dan tahun ini meningkat menjadi 119,7 ribu peserta. Kami bersyukur, Kartu Prakerja dapat membantu meningkatkan keterampilan sekaligus menjadi program semi bantuan sosial di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi,” kata Denni.

Denni Purbasari juga memaparkan lima bidang pelatihan yang paling diminati penerima Kartu Prakerja di Nusa Tenggara Timur.

Pertama adalah pelatihan penjualan dan pemasaran, seperti Telesales, Bisnis Online, Strategi Penjualan Ritel.

Kedua, Gaya Hidup, seperti pelatihan Tata Rias dan Usaha Barber.

Ketiga, Makanan dan Minuman, seperti kursus membuat aneka jajanan, Barista, dan Bisnis Katering.

Keempat, Manajemen, di antaranya training Sekretaris, Pengelolaan Waktu, dan Administrasi.

Kelima, Teknologi Informasi, seperti UX Design, Ms. Office, Coding Website.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil, dan Menengah Kementerian Perekonomian Rudy Salahuddin menyatakan harapannya agar pemerintah daerah dapat terus berkolaborasi dengan Program Kartu Prakerja.

“Misalnya dengan memfasilitasi pendaftar Program Kartu Prakerja dan juga menjembatani alumni dengan dunia kerja,” kata Rudy yang juga Ketua Pelaksana Komite Cipta Kerja.

Tatap Muka Penerima Kartu Prakerja di NTT ini menghadirkan 21 alumni yang telah mendapatkan manfaat nyata dari Program Kartu Prakerja.

Quintheresz Pariamalinya dari Sumba Timur bekerja sebagai petugas pendamping desa. Ia mengambil pelatihan menjadi MC Andal agar bisa lebih luwes berbicara di depan umum serta pelatihan desain untuk membantunya membuat perencanaan infrastruktur. Dana insentif digunakan Quintheresz untuk membeli perangkat lunak komputer dan sejumlah buku.

Erin Carolina Lawa dari Sumba Barat mengambil pelatihan berkaitan memasak dan tata rias. Dari hasil belajar pelatihan, Erin berani membuka usaha berjualan alat-alat rias wajah secara daring. 

Rusniati Rambu Ewu Loji dari Sumba Tengah optimal memanfaatkan saldo pelatihannya antara lain dengan belajar ‘Sukses Jualan Lewat Social Media’ serta Simulasi Ujian CAT CPNS Online. Rusniati menggunakan insentif yang diperoleh untuk membangun usaha jual beli sembako.

Benyamin Sacarias Katupu dari Sumba Barat Daya sampai lima kali mendaftar sebelum diterima Program Kartu Prakerja Gelombang 14. Dana insentif digunakan untuk modal bisnis pemnjualan ayam. Pelatihan yang diikuti sangat bermanfaat bagi Benyamin belajar cara bertani jagung di kebun dan panennya bisa digunakan sebagai asupan pakan campuran ayam ternak miliknya.(rls)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.