BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

PT GTI Dianggap Menganggu Kehidupan Masyarakat Gili Terawangan

Matanusantara.com, Lombok Utara - Masyarakat Gili Trawangan menitipkan harapan besar kepada Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah, agar memberikan perlindungan hukum dan ketenangan, dalam kehidupan dan usaha mereka.

Hal tersebut dicatat dengan baik oleh Gubernur NTB yang kerab disapa Bang Zul ketika berdialog langsung dengan masyarakat di Gili Trawangan, Jumat (30/7/2021). Kehadiran Bang Zul di tempat ini adalah untuk mendengar langsung kondisi yang masyarakat Gili Trawangan rasakan semenjak puluhan tahun PT. Gili Trawangan Indah (PT. GTI) diberikan izin untuk mengelola 65 Ha lahan di destinasi wisata unggulan NTB tersebut.

"Kehadiran kami sebagai pemerintah ditengah masyarakat untuk menjamin dan melindungi masyarakat, saat dilanda persoalan atau tidak," tegas Gubernur. 

Ia mengatakan akan terus berupaya menyelesaikan persoalan lahan yang menjadi aset milik Pemrov. NTB seluas 65 Ha yang dikelolakan kepada PT. GTI di Gili Terawangan.

"Amanat dan mandat rakyat akan kami perjuangkan," tegas Doktor Ekonomi Industri ini.

Kunjungan Gubernur untuk kesekian kalinya ini, untuk melihat langsung lahan 65 Ha dan mendengar masukan dan harapan masyarakat

"Dari lubuk hati yang paling dalam, kami sampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari masyarakat Gili Terawangan," tutup pria yang pernah 3 kali menjadi anggota DPR RI.

Apresiasi dan atensi sangat tinggi disampaikan Kepala Desa (Kades) Gili Indah,  Wardana kepada Gubernur NTB dan jajaran kepala OPD lingkup Pemrov. NTB yang dengan ramah dan hangat mendengarkan keluh kesah warga Gili Terawangan.

"Harapan kami, apa yang disampaikan Gubernur NTB untuk persoalan lahan pemrov yang dikontrakan kepada PT. GTI dapat menemukan titik terang," kata Wardana.

Sehingga masyarakat dapat dengan tenang menjalani segala aktivitas. Baik di sektor usaha, kesehatan dan pendidikan sehingga berjalan dengan lancar dan aman.

Apapun hasilnya baik adendum atau putus kontrak masyarakat terlindungi dan tidak tergusur dari tanah moyangnya.

Senada dengan perwakilan tokoh pemuda Hafiz warga Gili, ia berkata kehadiran PT. GTI ini cukup mengganggu kehidupan masyarakat sekitar.

"Intinya kami ingin pemerintah memilih putus kontrak bila jalan adendum tidak ada kata sepakat," ulasnya.

Karena sejak kesepakatan kontrak produksi antara Pemrov. NTB dan PT. GTI untuk mengelola dan membangun fasilitas pendukung pariwisata di Gili tidak sama sekali terwujud dari dulu.

"Kami sangat mendukung upaya Gubernur, agar aset pemerintah ini dikelola sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat setempat," tuturnya.

Ia bersama masyarakat Gili Terawangan menitipkan harapan agar Gubernur berpihak kepada masyarakat.

"Ini harapan kami kepada Gubernur NTB," tutupnya.

Kunjungan dan dialog bersama masyarakat Gili Terawangan, Gubernur turut didampingi Asisten 2 dan 3 Setda, Kadis Pariwisata, Kadis Sosial, Kadis Perhubungan, Kadispora, Kadis Perizinan, Kasat Pol PP, Karo Ekonomi, Karo Hukum Setda Provinsi NTB, Polres KLU dan jajaran Kepala OPD lingkup Pemda KLU.(r)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.