BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Fitnah Dapat Sebabkan Manusia Masuk Neraka Sedalam 70 Tahun

Bulan suci Ramadhan menuntut umat muslim untuk dapat menjaga hawa nafsu, yang salah satunya menjaga lisan. Dalam salah satu riwayatnya, Rasulullah menyampaikan akan ada manusia yang karena perkataannya di dunia yang merugikan orang lain, ia masuk neraka yang dalamnya 70 tahun perjalanan belum mencapai dasar neraka. 

Hal itu disampaikan oleh Habib Husin Nabil Assegaf dalam acara Inspirasi Sahur Islam dan Kebangsaan bertema “Puasa dari Fitnah dan Berita Bohong” yang disiarkan melalui channel Youtube bknpusat PDI Perjuangan pada Minggu (2/5/2021) yang dipandu oleh Host Jefri Adriansyah. Dalam acara sahur yang ditayangkan rutin setiap pukul 03.00 WIB tersebut Habib Nabil menekankan pentingnya menjaga lisan di bulan puasa. 

“Imam Ghazali dalam kitabnya menyebutkan ada tujuh anggota badan yang harus dijaga, salah satunya lisan. Bahkan rasulullah dalam riwayatnya menceritakan akan banyak manusia yang masuk ke neraka yang dalamnya 70 tahun belum sampai ke dasarnya karena ucapannya di dunia yang merugikan. Dan mereka itu tidak sadar bahwa ucapannya saat di dunia itu merugikan,” tutur Habib Nabil. 

Habib Nabil lantas menjelaskan, di era media sosial saat ini, membuat status medsos dan juga tulisan yang disebar di media sosial yang itu berisi fitnah dan merugikan orang lain hukumnya sama dengan lisan. “Ya karena tulisan di media sosial adalah perwakilan dari lisan kita, jadi sama saja hukumnya,” lanjut Habib Nabil. 

Saat ditanya ungkapan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan, Habib Nabil menjelaska, jikq ungkapan itu diturunkan dari peribahasa bahasa arab yang kemudian diartikan seperti itu dalam bahasa Indonesia sebenarnya salah kaprah. Namun demikian ia menegaskan, kalau fitnah termasuk perbuatan keji. Perbandingannya, jika membunuh satu orang, itu selesai kasusnya di satu orang. Namun kalau fitnah yang terkena dampaknya bukan saja satu orang, bisa satu keluarga, satu kampung, bahkan satu kota. Dan fitnah bisa menimbulkan peperangan. 

“Maka dari itu Allah pun memerintahkan hambanya untuk bertabayun atau memeriksa kebenaran suatu berita yang didapat agar tidak ada orang lain yang terkena keburukan dari kebodohan kita dalam mencerna informasi, ini yang perlu ditekankan di dunia modern saat ini,” tutur Habib Nabiel.

Oleh karena itu, Habib Nabil berpesan, bahwa Bulan puasa hendaknya diperbanyak dengan doa agar bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Terlebih bulan puasa adalah bulan yang mustajab. 

“Puasa itu seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran diwajibkan untuk orang-orang yang beriman dan agar menjadi orang-orang yang bertakwa. Takwa sendiri itu kegiatan atau perilaku yang mengundang ridha Allah dan meninggalkan segala hal yang dapat mengundang murka Allah SWT. Dan itu terkait pada seluruh anggota badan kita, yang salah satunya, lisan,” kata Habib Nabil.(r)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.