BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Tips Menjaga Kesehatan Ginjal saat Berpuasa

Oleh : dr. H. lalu Herman Mahaputra, M.Kes, MH (Direktur RSUD Provinsi NTB)

Ginjal merupakan buah pinggang yang berjumlah dua buah dan berukuran kecil namun memiliki fungsi yang sangat besar serta penting bagi tubuh manusia. Ginjal bertugas membuang racun sisa metabolisme tubuh dalam bentuk air kencing. Ginjal juga mengatur keseimbangan kadar garam dan kandungan air dalam tubuh. Selain itu, organ ini juga menjaga agar keasaman darah dan tekanan darah tetap stabil. Fungsi yang lain adalah merangsang pembentukan sel darah merah dan mengatur metabolism tulang.

Ketika terjadi gangguan atau kegagalan fungsi ginjal, tentu akan berakibat fatal bagi tubuh manusia. Racun dalam tubuh bisa meningkat, tekanan darah naik, kekurangan sel darah merah atau anemia, bengkak badan karena kelebihan cairan, jumlah kencing sedikit dan banyak gejala lain dapat muncul bila terjadi gagal ginjal. Sehingga sudah sepatutnyalah kita selalu menjaga kesehatan ginjal dengan berbagai cara. 

Bulan puasa bukanlah halangan untuk kita tetap menjaga kesehatan tubuh, tidak terkecuali kesehatan ginjal. Nah, bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal meski sedang melakukan ibadah puasa?

1.    Pastikan Tubuh Tetap Terhidrasi

Ketika puasa, tubuh rentan untuk mengalami kekurangan cairan, tetapi kita bisa mencegahnya.  Jika kencing berwarna lebih gelap itu menandakan kita mengalami kekurangan cairan. Walupun puasa, kita harus tetap membiasakan diri untuk minum minimal 8 gelas setiap hari dengan pembagian sebanyak 3 gelas pada waktu berbuka, 2 gelas sebelum tidur, dan 3 gelas ketika makan sahur. Dengan begitu kita sudah membantu menjaga kesehatan ginjal.

2.    Jauhi Rokok dan Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol telah terbukti tidak baik bagi kesehatan, termasuk kesehatan ginjal. Sebaiknya minum hanya air putih, hindari pula minuman bersoda dan minuman berenergi tinggi untuk diminum berlebihan. Begitu pula dengan merokok, jadi sebisa mungkin jauhi keduanya saat berbuka puasa agar ginjal tetap sehat.

3.    Jaga Tekanan Darah Agar Tetap Normal

Pemeriksaan  tekanan darah  secara teratur perlu dilakukan. Tekanan darah tinggi memang tidak bergejala tetapi dapat menjadi pemicu berbagai macam penyakit, baik pada otak, jantung dan ginjal. Jika tekanan darah menunjukkan angka lebih tinggi dari normal, kurangi asupan garam,  makanan berminyak, dan semua hidangan siap saji.

4.    Jaga Asupan Nutrisi Harian

Cara menjaga kesehatan ginjal ini terbilang mudah, tetapi masih sering terlupa. Saat sahur dan berbuka, penting untuk diperhatikan  apa saja makanan yang di makan. Diet seimbang memastikan tubuh kita mendapatkan semua vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang diperlukan tubuh. Makan buah, sayuran, dan biji-bijian. Hindari makanan berlemak, berminyak, dan makanan asin.

5.    Jaga Berat Badan

Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan adalah menjaga berat badan agar tetap ideal. Jangan sampai mengalami kegemukan, karena obesitas menyebabkan meningkatnya tekanan darah tinggi, dan dapat menurunkan ginjal dalam jangka panjang. Meski sedang berpuasa, berat badan bisa saja mengalami kenaikan. Sebisa mungkin tetap lakukan olahraga yang teratur seperti lari kecil, berenang, bersepeda ataupun senam sesuai kemampuan. Olahraga sebaiknya dilakukan menjelang berbuka puasa.

Nah, bagaimana dengan seseorang yang sudah menderita gagal ginjal dan atau sudah menjalani cuci darah rutin. Apa saja yang perlu diperhatikan bila ingin menjalani ibadah puasa? Ibadah puasa dapat dilakukan oleh seorang penderita gagal ginjal yang menjalani cuci darah bila ia mampu. 

1.    Minum obat teratur

Seseorang penderita penyakit ginjal umumnya diresepkan banyak obat, apalagi yang sudah menjalani cuci darah. Obat tersebut harus tetap diminum meski menjalani ibadah puasa. Obat diminum saat sahur dan berbuka. Konsultasikan dengan dokter mengenai perubahan jam minum obat sehingga mungkin dapat dimodifikasi dosis pemberiannya, terutama obat penurun gula darah dan tekanan darah.

2.    Asupan cairan yang seimbang

Sama seperti orang yang sehat berpuasa, penyandang cuci darah rutin justru harus lebih ketat dalam menjaga asupan cairan. Asupan cairan yang seimbang adalah hal yang terpenting, setidaknya seorang penyandang cuci darah dapat minum setengah liter ditambah volume kencing hariannya.

3.    Makanan yang pantang

Sebaiknya menghindari konsumsi makanan yang tinggi kalium seperti air kelapa atau kolak pisang. Buah juga dibatasi karena tinggi kalium. Hindari pula makanan yang terlalu asin karena dapat meningkatkan rasa haus serta tekanan darah.

4.    Kontrol rutin gula dan tekanan darah

Tidak jarang penyandang cuci darah juga menderita kencing manis dan tekanan darah tinggi. Sehingga monitor kadar gula dan tekanan darah harus lebih sering dilakukan bila menjalani puasa. Resiko penurunan kadar glukosa darah atau peningkatan tekanan darah dapat terjadi saat puasa dan menjani cuci darah.


Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.