BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Cara Rumah Tahfidz Center NTB Cegah Redikaslime

Mataram, - Nusa Tenggara Barat merupakan daerah Zona Merah Radikalisme, upaya meminimalisir paham radikalisme dan terorisme sudah lama berjalan. Rumah Tahfidz Center NTB melakukan diskusi publik untuk mencegah paham radikalisme masuk ke ranah santri Tahfidz. 

Koordinator Rumah Tahfidz Center NTB, Hikmayadi Saputra, MH mengatakan kegiatan yang bertemakan "Fiqih Komparatif di Usia Dini & Penguatan Ekonomi Rumah Tahfidz sebagai Upaya Deradikalisasi Agama" merupakan upaya mencegah radikalism masuk ke ranah rumah Tahfidz. 

"Kami punya 30 rumah tahfidz binaan di pulau Lombok dengan Santri sekitar 1583 orang, jangan sampai para penghapal Al-Qur'an ini terpapar radikalisme, kami juga sedang mengupayakan agar ekonomi dan UMKM di lingkungan rumah tahfidz juga hidup," ungkapnya usai acara, Senin (19/5/21) 

Saat acara dialog publik, hadir dalam acara tersebut memberikan materi kebangsaan yakni Tengku Ardiansyah, SH Perwakilan Intelkam Polda memaparkan jenis radikalisme dan pola masuk serta organisasi yang terlarang di Indonesia. 

Sementara itu, TGH. Subki As-Sasaki memaparkan tentang penafsiran Al-Qur'an secara komprehensif dan mendalam agar memahami isinya secara Kontekstual. 

Sedangkan, Perwakilan Fatayat NU NTB Jasmin Mahayani, S.Pd memaparkan terkait pemberdayaan ekonomi pondok pesantern dan peluang enterpreneur para santri. 

Usai diskusi, pihak panitia membagikan produk berupa Jamur Tiram yang diproduksi oleh salah satu rumah Tahfidz dibawah binaan Rumah Tahfidz Center NTB, Alat Packing, Al-Qur'an.(r)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.