BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Lombok Barat Darurat Narkoba, Tramadol Masuk Kota Santri

Giri Menang, - Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba hampir di semua wilayah Lombok Barat mengkhawatirkan. Kondisi inipun disikapi oleh pihak kecamatan Kediri dengan membentuk Gerakan Pemuda Anti Narkoba (GPAN). Keberadaan GPAN ini diharapkan mampu menekan peredaran narkoba dan obatan seperti tramadol di daerah itu. 

Camat Kediri, Hermansyah mengatakan GPAN di Kediri  sudah dibentuk dan dikukuhkan. Pihaknya mendukung GPAN ini untuk memberantas dan mempersempit ruang gerak peredaran narkoba di Kediri. "Karena itu kami berkomitmen agar GPAN ini bisa eksis, mereka bisa bersinergi dengan desa untuk merekrut anggota di masing-masing desa," jelas dia Jum'at (19/3/2021). Ia ingin GPAN ini memiliki aksi nyata agar bisa berdampak positif terhadap Masyarakat. Seperti edukasi, penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat melibatkan desa. 

Terkait backup kecamatan, lebih kepada memfasilitasi kegiatan GPAN, Misalnya mendukung non teknis kegiatan mereka. Ia pun mendorong GPAN melakukan sosialisasi ke desa dengan melibatkan toga dan Toma serta berkerjasama dengan kepolisian untuk mencegah peredaran narkoba. Bukan hanya bahaya narkoba, namun juga bahaya obat seperti Tramadol karena itu terjadi juga di masyarakat. "Ini juga harus menjadi sasaran, termasuk merangkul Pemuda yang terindikasi sebagai pengguna narkoba kemudian dilakukan rehabilitasi bekerjasama dengan BNN," imbuh dia.

Kasat Res Narkoba Polres Lobar, Iptu Faisal Afrihadi, SH mengatakan peredaran gelap obat-obatan terlarang (narkotika) di Lobar mengkhawatirkan, pasalnya terjadi peningkatan di tahun tahun 2020. Hal ini tergambar dari hasil pengungkapan kasus yang dilakukan Polres Lombok Barat. Jumlah kasus yang diungkap tahun 2019 sebanyak 32 kasus, meningkat pada tahun 2020 menjadi 37 kasus dengan berhasil menyita beragam jenis narotika. Barang bukti yang berasil disita terdiri dari Shabu seberat 260,41 gram, ganja seberat 360,80 gram dan tramadol disita sebanyak 10.350 butir. 

Pihaknya menyita tramadol sebanyak 10 ribu butir lebih. Sebagian besar disita di wilayah Kediri. Untuk sasaran dari barang haram seperti tramadol ini biasanya adalah pemula yang beranjak ingin mencoba menyentuh narkota jenis lainnya. Tramadol ini sendiri mudah didapatkan dan kurang terpantau. Pemasok jaringan  tramadol ini sendiri sudah diungkap dari daerah Loteng.  Untuk wilayah yang paling tinggi peredaran narkoba jelas dia, sementara ini wilayah Sekotong dan Batulayar. Ia berharap agar semua pihak kerjasama membantu aparat mengungkap dan menangani peredaran narkoba ini.(r) 

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.