BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Pemprov NTB Komit Dukung Konservasi Laut & Pesisir


MATARAM, - Rapat evaluasi efektivitas wilayah konservasi di Provinsi NTB, Selasa (30/3) digelar di Hotel Santika Mataram.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, H Yusron Hadi menyampaikan beberapa arahan terkait dengan konservasi laut dan pesisir di wilayah NTB.

Menurutnya, Provinsi NTB kaya akan keanekaragaman hayati diantaranya luas ekosistem terumbu karang seluas 76.420 ha, ekosistem padang lamun 10.812 ha, luas ekosistem mangrove 11.411 ha, 578 spesie ikan karang, 3 speies penyu, lintasan lumba-lumba, paus, hiu, dan pari manta, sehingga upaya konservasi dan pengawasan harus terus dilakukan.

“Kegiatan ini merupakan wujud komitmen kita bersama mendukung upaya konservasi untuk menjaga kelestarian sumberdaya laut dan pesisir Provinsi NTB yang menyimpan begitu banyak potensi sumberdaya di dalamnya,” kata Yusron saat membuka rapat tersebut.

Ia mengungkapkan, Dinas Kelautan dan Perikanan NTB telah melakukan upaya-upaya seperti sosialisasi jenis ikan yang dilindungi, peningkatan peran masyarakat kawasan konservasi, pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, bantuan sarana dan prasarana, pengembangan jejaring kawasan konservasi, penguatan pengawasan, dan lain sebagainya.

"Pemerintah Daerah Provinsi NTB mendukung pencapaian program nasional penetapan kawasan konservasi seluas 20 juta ha pada tahun 2020 dan 30 juta ha pada tahun 2030," katanya.

Dipaparkan, komitmen itu ditunjukkan dengan mengalokasikan 341.641,45 ha wilayah perairan NTB sebagai kawasan konservasi daerah (KKP). Ada 137.865,24 Ha yang sudah di tetapkan seperti TWP Gili Matra di Kabupaten Lombok Utara, TWAL Pulau Moyo dan TWP Pulau Liang & Ngali di Kabupaten Sumbawa, TWAL Pulau Satonda dan SAP Teluk Cempi di Kabupaten Dompu, TWP Gili Sulat dan Lawang di Lombok Timur, TWP Gita Nada di Kabupaten Lombok Barat, TWP Gili Banta di Kabupaten Bima dan 113.371,30 Ha masih dalam proses yang tersebar di kawasan TWP Teluk Bumbang di Kabupaten Lombok Tengah, TPK Gili Balu, TPK Pulau Kramat Bedil dan Temudong, TP Penyu Tatar Sepang-Lunyuk, SAP Pulau Lipan dan Pulau Rakit yang berada di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.

"Dalam implementsinya, memang ditemukan kendala-kendala seperti terbatasnya kualitas SDM, destructive dan illegal fishing yang masih marak, kurangnya penggunaan iptek dalam pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, akses permodalan, dan lain sebagainya," ujarnya.

Yusron mengatakan bahwa target keberhasilan konservasi diukur melalui terjaganya kelestarian terumbu karang, mangrove, biota laut langka terjaga ekosistemnya, serta produksi ikan yang terjaga keberlanjutannya.

“Agar upaya mensukseskan konservasi ini bisa terlaksana efektif, diperlukan kolaborasi dan sinergi dari seluruh stakeholder terkait,” pungkasnya. (*)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.