BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Reses di masa Pandemi, Farin Tampung banyak Keluhan

Lombok Barat, - Ditengah pandemi Covid-19, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB, tetap melaksanakan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.

Seperti halnya Nauvar F. Farinduan dari Fraksi Partai Gerindra yang melaksanakan reses dan silaturahmi dengan menerapkan protokol kesehatan (Physical Distancing) di beberapa wilayah Dapil Lombok Barat - KLU. Reses tersebut berlangsung sejak tanggal 13- 20 Februari. 

Sejumlah usulan masyarakat yang dikemukakan pada kesempatan itu diantaranya, masyarakat meminta kepada Anggota DPRD dari  Fraksi Partai Gerindra ini untuk memberikan solusi terkait musim kemarau yang biasanya datang pada bulan Juni- Agustus, kekeringan melanda wilayah ini, sehingga masyarakat sangat membutuhkan sumur bor. Selain itu, masyarakat juga meminta pengembangan pariwisata berbasis desa.

"Kami sangat membutuhkan sumur bor, kalau musim kemarau tiba, kami kesulitan air bersih dan pengairan untuk pertanian," kata Untung warga Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, Minggu (13/2/2021).

Kecamatan Kuripan merupakan wilayah yang masyarakatnya banyak bekerja di bidang informal seperti pertanian, perdagangan,  dan UMKM. Usulan yang menarik dari salah satu warga di Dusun Tegal, Desa Jagaraga Induk, Kecamatan Kuripan meminta perhatian tentang kebersihan, keamanan, dan Penerangan Jalan Umum (PJU). 

Kebersihan menjadi persoalan klasik yang masih menghantui masyarakat. Kemudian masyarakat juga menyoroti keamanan dimana sering terjadi pencurian. 

Wilayah ini sangat berdekatan dengan jalur by pas BIL. Namun sepanjang jalur ini, lampu yang ada, tidak pernah menyala. Kondisi ini yang menimbulkan sering terjadi kecelakaan dan kamtibmas.

"Sering terjadi kecelakaan lalu lintas, dan pembegalan di jalur ini," kata Fahrudin salah satu warga Desa Jagaraga.

Sementara itu, aspirasi yang tak jauh berbeda juga di kemukakan warga Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung. Mereka meminta perhatian perbaikan talud irigasi yakni bronjong. Dimana lokasi talud ini berdekatan dengan bahu jalan dan rumah warga.

"Kami sudah lama mengusulkan kepada pemerintah daerah, tapi belum ada realisasi," kata Usman.

Hal yang  berbeda di utarakan warga Desa Babussalam. Mereka mengusulkan agar perbaikan rabat gang dan penembokan kuburan. Selain itu juga mereka meminta perhatian keberlangsungan UMKM yang ada di wilayah tersebut.

Di tengah pandemi Covid-19 ini sektor yang paling tangguh terhadap gempuran ekonomi saat ini adalah sektor pertanian. Namun sektor ini kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Dimana harga pupuk melejit dan sangat langka.

"Harga pupuk sangat mahal, sedangkan operasional pertanian sangat tinggi,"kata warga Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Sulaiman.

Usai menyerap aspirasi di Desa Bengkel, Farin berserta rombongan usai shalat Isya langsung menuju ke Dusun Bumi Permai, Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi tepatnya di  TPQ taman Pendidikan Alquran Attawabin. Dimana di wilayah ini masyarakat mengusulkan agar ada insentif atau gaji guru ngaji dan perbaikan infrastruktur jalan yang ada di BTN yang berdekatan dengan Polsek Labuapi ini. 

Menanggapi apa yang menjadi usulan masyarakat, Nauvar F. Farinduan mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan reses tersebut guna menampung apa yang menjadi aspirasi masyarakat kemudian di masukkan kedalam pokok-pokok pikiran DPRD untuk diteruskan ke Pemerintah Provinsi NTB sebagai bahan rekomendasi.

“Insyaallah, kami akan mengawal setiap apa yang menjadi aspirasi  masyarakat agar kedepannya dapat terealisasi oleh Pemerintah Daerah,” jelasnya.(r)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.