BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Mataram Kota SIAGA Bersama Paslon MUDA

MATARAM, - Kota Mataram sebagai Kota SIAGA adalah salah satu dari enam misi pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram, HL Makmur Said - H Badrutammam Ahda (MUDA), untuk menciptakan Kota Mataram yang Maju, Religius, Berbudaya, dan Siaga.

"MUDA akan mengoptimalisasi potensi daerah untuk meningkatkan ketanggap daruratan bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam di Kota Mataram, agar Kota ini menjadi Kota Siaga," kata HL Makmur Said.

Menurutnya, potensi bencana alam dan bencana non alam selalu ada di semua daerah. Hal terpenting adalah memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi kebencanaan. Bencana alam gempa bumi 2018 dan juga bencana non alam pandemi Covid-19 saat ini menjadi pelajaran berharga. Kota Mataram harus bisa menjadi Kota Siaga di mana masyarakatnya memiliki literasi mitigasi kebencanaan yang cukup, dan pemerintah hadir dalam memfasilitasi kebutuhan-kebutuhannya.

Pasangan MUDA mengangkat jargon Mataram Mentereng. Enam misi pasangan ini antara lain mendorong Kota Mataram menjadi :

1. Kota Maju 

MUDA akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif berbasis jasa dan pariwisata.

2. Kota Sehat dan Cerdas

MUDA akan meningkatkan daya saing daerah dengan mendorong peningkatan kualitas sumbar daya manusia (SDM).

3. Kota Asri dan Hijau

MUDA akan mengakselerasi pembangunan infrastruktur dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan yang berkesinambungan.

4. Kota Bersih dan Melayani

MUDA mengoptimalkan pelayanan publik dengan mempercepat transformasi birokrasi yang bersih dan melayani.

5. Kota Berahlak

MUDA mengakselerasi pembangunan karakter masyarakat melalui pendekatan kearifan lokal dan pembangunan spiritual yang berkesinambungan.

6. Kota Siaga

MUDA akan mengoptimalkan potensi daerah untuk meningkatkan ketanggap daruratan bencana dan kesehatan. 

Makmur mengatakan, ia sangat yakin bahwa visi tanpa misi atau eksekusi adalah mimpi buruk. Enam misi itulah yang akan dilakukan MUDA ke depan.

"Saya teringat ketika aktif menjabat sebagai Sekda Kota Mataram, target saya untuk mengantarkan Kota Mataram memperoleh status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas keberhasilan pengelolaan keuangan/anggaran daerah, Alhamdulillah terwujud selama 3 tahun berturut-turut (2014-2016). Pencapaian tersebut tentunya diraih melalui rangkaian tahapan yang terukur dan sistematis dari seluruh pihak yang terlibat," katanya.

"Prinsip serupa saya coba terapkan ketika membulatkan tekad untuk berikhtiar pada ajang Pilkada kali ini. Mataram Maju, Religius, Berbudaya, serta Siaga InshaAllah dapat terwujud dengan rangkaian gagasan misi yang terukur untuk dieksekusi nantinya," sambung dia.

Selain itu, MUDA juga menyediakan fasilitas pelayanan unggulan dalam Program Kartu Pro-KES. Kartu ini akan menjamin warga masyarakat Kota Mataram dalam pelayanan dan pemenuhan kebutuhan di sektor Kesehatan, Ekonomi, dan Sosial.

Makmur mengatakan, ProKES yang sudah mulai dikenalkan MUDA bersama tim relawan ke warga Kota Mataram sudah menjadi materi perbincangan di banyak tempat. 

"Apakah sebatas eksposur ini saja yang menjadi target kami ? Tentu tidak, karena target dari terprogramkannya ProKES bukanlah untuk berhasil menjadi buah bibir, tetapi harus bisa menjadi buah manis pengembangan pencapaian kemajuan kota yang nyata dirasakan oleh setiap warga kota yang membutuhkan," katanya.

Makmur mengungkapkan, selama 12 tahun pengabdiannya melalui jalan karir sebagai Sekda Kota Mataram memberikan ia kesempatan yang besar untuk berkontribusi dalam menganalisa maupun menyiapkan paket program untuk membantu menjawab banyak keresahan masyarakat terkait masalah Kesehatan, Ekonomi dan Sosial. 

"Banyak yang bertanya mengapa rangkaian program terkait 3 pilar yang krusial ini baru saya suarakan di saat seperti ini, mengapa bukan dalam masa pengabdian dulu ? Apakah program-program ini memang sebatas jualan untuk menambah elektabilitas di masa pilkada ? Apa KTP saja belum cukup, kok ditambah dengan kerumitan yang baru ?.  Saya yakin warga kota Mataram cerdas. Ada perbedaan mendasar antara perancang program dengan pengambil keputusan. Kami mencoba mensinergikan kedua hal ini dengan dukungan kemajuan digitalisasi 4.0 tanpa meninggalkan kebutuhan untuk menaikkan level pelayanan SDM di pemerintahan kota. Kemajuan teknologi informasi yang pesat tidaklah bermakna jika jiwa pelayanan yang profesional dan humanis belum tumbuh dan matang di setiap SDM pemerintah Kota," katanya.(red)

Komentar0

Type above and press Enter to search.