BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Puluhan Paramedis Postif Korona, ini Kata Dirut RSUD NTB


Mataram, - Direktur RSUD Provinsi NTB, dr HL Hamzi Fikri mengakui RSUD kebobolan tapi tidak ada unsur keteledoran.

"Kalau ini perang, pertahanan kita sudah jebol. Itulah mengapa masyarakat harus disiplin, sederhananya saja jaga jarak, cuci tangan, dan selalu pakai masker," katanya di Mataram, Rabu (27/05).

Ia membenarkan ada sejumlah tenaga kesehatan di RSUD NTB yang terpapar corona. Ada dokter, perawat, tenaga kesehatan dan staf manajemen.

"Ini terjadi karena RS memang tempat orang sakit dan resiko petugas di faskes sangat tinggi. Kita sudah gunakan protokol covid-19, untuk IGD pakai APD level 2 dan di ruang operasi level 3 sama dengan di ruang isolasi," katanya.

Menurutnya, bisa saja pasien itu OTG, kemudian menularkan melalui poliklinik RS.

"Oke kita siap di IGD dan ruang isolasi, tapi di klinik bisa kena juga," katanya.

Hamzi mengatakan, saat ini tenaga medis yang positif corona sudah dibebastugaskan dan dirawat dalam isolasi di RS Darurat Asrama Haji NTB.

Ke depan, RSUD Provinsi NTB akan menerapkan kebijakan memutus mata rantai penyebaran corona dengan mewajibkan pakai masker bagi siapaun yg masuk ke RS.

"Kalau tidak maka tidak dilayani. Pasien dan non pasien semuanya akan discreening dan kita juga tutup jam besuk pasien, hanya penunggu pasien saja.Itu pun dibatasi," katanya.

Hamzi mengatakan, selain melayani Covid-19, RSUD Provinsi juga melayani pasien non Covid-19. Sehingga jangan sampai layani Covid sementara non covid justru bertambah tinggi angkanya.

Ia meminta semua pihak mensupport tenaga medis termasuk RSUD Provinsi NTB.

"Peperangan belum berakhir. Tapi kami optimis semangat suatu saat ini akan berakhir. Tolong support kami doakan kami, karena ada kelelahan fisik dan psikis juga rekan-rekan medis ini yang bisa menyebabkan turunnya imunitas," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, mengungkapkan sejumlah tenaga medis positif Coronavirus.

“Tenaga kesehatan mulai terinfeksi. Jika ada satu positif, maka satu regu tenaga kesehatan di-off-kan. Kalau ada tenaga kesehatan yang positif, maka masalah pelayanan terhadap publik. Ini yang dihadapi oleh teman-teman rumah sakit,” katanya.

Hingga hari ini 67 tenaga kesehatan di NTB positif. 64 orang saat ini masih dirawat.

“Ini adalah 11 persen. Ada di tujuh sarana kesehatan. Enam rumah sakit dan satu puskesmas,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, tenaga medis yang positif masing-masing dokter/ dokter gizi delapan orang, paramedis 54 orang, dokter gizi satu orang, apoteker tiga orang dan radiologi satu orang.

“Beberapa di antaranya sudah menulari keluarganya juga,” ujarnya.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.