BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

"New Normal” Pulihkan Pariwisata NTB


Mataram – Pemerintah Provinsi NTB tempuh upaya pemulihan sektor pariwisata yang terdampak Covid-19, melalui tiga Fase yang saat ini mulai dijalankan sebagai langkah kontingensi. Diantaranya masa tanggap darurat, tahap pemulihan dan normalisasi.

Selain melakukan pendataan dampak Pandemi terhadap keberlangsungan industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTB, hal lain yang juga dilakukan Dinas Pariwisata NTB pada fase tanggap darurat yakni membuat Command Center. Melalui langkah ini, Dispar bersama stake holder melakukan identifikasi usaha pariwisata yang terdampak hingga membuat bahan tayang terkait Covid-19 dalam bentuk infografis, guna memudahkan berjalannya program recovery.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh. Faozal pada Jumat (15/5) mengatakan, dari gambaran identifikasi ini nantinya akan dilanjutkan dengan membuat surat edaran Gubernur yang ditujukan kepada Bupati/Walikota hingga Asosiasi kepariwisataan se-NTB agar melakukan upaya sterilisasi dan disinfektisasi diseluruh kawasan pariwisata. Kemudian berangkat dari SE Gubernur tersebut, pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif diminta untuk tetap bertahan dengan kompensasi dan kebijakan pendukung.

“Kami menjalin komunikasi dengan stakeholder Pariwisata melalui pertemuan rutin via online meeting dan program training via online platform (Teleconfrence). Menggunakan hotel-hotel yang masih buka sebagai opsi tempat isolasi mandiri para penumpang transportasi udara, laut dan darat dari luar daerah. Mengupayakan keringanan biaya listrik, air, sewa (untuk hotel, usaha atraksi, pelaku pariwisata),” katanya.

Kemudian pada fase pemulihan yang direncanakan akan diberlakukan mulai Juni hingga Desember 2020. Di awal fase ini, terdapat konsep New Normal pada promosi, dengan sasaran pariwisata pasar domestik yang dibagi ke dalam beberapa bagian daerah.

Preferensi produk wisatawan pada new normal akan beralih keproduk yang lebih menekankan konsep physical distancing kesehatan, self-driving, outdoor activity, dan sebagainya. Pada kondisi new normal, orang-orang masih berwisata dengan sejumlah prosedur yang berbeda dari sebelumnya. Standar kebersihan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan untuk pelanggan diharapkan menjadi lebih diutamakan dari sebelumnya.

Berikut adalah upaya penerapan konsep New Normal di berbagai bidang diantaranya :
1. INDUSTRI & ASOSIASI – Menyusun protokol kesehatan yang berlaku untuk periode New Normal before vaccine, memberikan layanan yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan. Menjalankan protokol yang telah ditetapkan.
2. PEMERINTAH – Menyetujui, mengawasi berjalannya protokol kesehatan dan memantau dampak, sekaligus mewaspadai datangnya gelombang baru. Mendorong upaya-upaya yang berkaitan dengan keberlanjutan usaha wisata hingga mendorong dan menjaga tumbuhnya investasi wisata.
3. MASYARAKAT – Memberikan dukungan dan mencari peluang dari adanya bisnis wisata. Kolaborasi antar pemangku kepentingan.
4. MEDIA – Mendukung promosi destinasi wisata yang telah siap untuk kembali dibuka dengan protokol yang baru.
5. LSM – Membantu masyarakat agar dapat mengambil peluang dari adanya industri wisata.
6. AKADEMISI – Mengedukasi para pemangku kepentingan agar NTB siap meningkatkan kualitas SDM nya, serta membentuk mental model yang terbuka untuk pengembangan pariwisata serta siap menghadapi persaingan.

Promosi pada semua media di dalam negeri dan luar negeri juga dianggap perlu untuk mendukung fase pemulihan ini. Selain itu, Pemprov NTB juga berupaya untuk mengundang dubes sahabat atau sites visit menuju KEK Mandalika dan sekitarnya, untuk melihat situasi terkini yang terus melakukan sterilisasi dan sanitasi pada venue mice. Faozal berharap, pandemi ini bisa segera berakhir agar bisa fokus mendorong bergeraknya industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Hal – hal tersebut diharapkan mampu meringankan beban psikis dari elemen masyarakat di sektor pariwisata yang terdampak, terutama di bidang ekraf,” ucap Faozal.

Sementara itu dibulan Januari hingga Desember 2021 merupakan fase normalisasi untuk mengembalikan kembali eksistensi kepariwisataan NTB. Adapun hal – hal yang dilakukan Dinas Pariwisata NTB adalah dengan memperbanyak jalur penerbangan udara domestik dan luar negeri (charter flight/reguler flight) guna memberikan kemudahan kepada wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat.

“Promosi Destinasi dan Ekonomi Kreatif bersama Kemenparekraf RI dan mengajak para stakeholders pariwisata domestik agar lebih gencar memasarkan paket-paket wisata yang lebih menarik. Mengadakan thematic events di daerah yang lebih spektakuler, memperkuat promosi digital melalui website, influenser, vloger/blogers, medsos,” jelasnya.

Lalu Faozal juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan promosi melalui kegiatan familiarization trip (famtrip), bagi travel agent dan media asing. Hal ini tentunya dilakukan agar memberikan keyakinan kepada wisatawan bahwa Nusa Tenggara Barat siap dan aman untuk dikunjungi kembali.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.