BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Hotel yang Masih Buka Harus Pastikan Tamunya Bebas Covid19


MATARAM - Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Provinsi NTB menyayangkan sikap pasien positif Covid-19 yang ditemukan menginap di salah satu hotel di Mataram.

Sebab diduga pasien bersangkutan tidak jujur dan tidak menyampaikan kondisinya kepada petugas hotel setempat. 

"Iya, kita sayangkan. Karena ini kan bisa merugikan pihak hotel, dari segi kesehatan karyawan, maupun nama baik dan citra hotel. Seharusnya kan yang berpendidikan memberikan contoh yang baik bagi masyarakat," kata Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (6/5) di Mataram.

Wolini meminta agar masyarakat tetap mentaati protokol Covid-19, terutama bagi tamu hotel dan pengunjung restauran di wilayah NTB.

Apalagi dalam kondisi pandemi ini, sektor usaha hotel dan restauran sudah sangat terdampak. Beberapa hotel yang masih beroperasi pun dilakukan untuk menjaga agar ketersediaan akomodasi tercukupi di NTB. Selain itu, juga untuk meminimalisir jumlah karyawan yang terpaksa dirumahkan akibat pandemi.

Ia juga mengimbau agar hotel yang masih beroperasi bisa memberlakukan SOP Covid-19 untuk antisipasi. Misalnya menanyakan riyawat perjalanan tamu atau memastikan tamu bersangkutan bebas dari Covid-19.

"Kalau dalam kondisi normal kan tidak pernah kita tanyakan sejauh itu.Tapi karena saat ini memang sedang pandemi, kami pikir teman-teman hotel yang masih beroperasi bisa lebih tegas menanyakan tamunya, sebagai antisipasi juga," katanya.

Toh, papar Wolini, semua itu juga berpulang pada kejujuran dan kedisiplinan masyarakat juga, terutama tamu hotel yang ada.

"Jadi memang disiplin dan kejujuran tamu ini sangat dibutuhkan. Jangan sampai karena tidak jujur dan ternyata positif seperti kemarin. Kan kasihan hotel dan karyawannya," tukasnya.

Seperti diketahui, salah seorang pasien positif Covid-19, wanita berinisial RK, dievakuasi oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Mataram pada Selasa siang (5/5) dari sebuah hotel di kawasan Cakranegara, Kota Mataram.

Tim sebelumnya menjemput RK, pasca hasil uji swabnya dinyatakan positif, pada Senin malam. Namun yang bersangkutan tidak berada di rumah, dan belakangan justru ditemukan sedang menginap di hotel.

Walikota Mataram, H Ahyar Abduh menegaskan, ulah RK semakin membuat tugas Gugus Tugas Mataram bertambah, karena harus melakukan tracing untuknya.

"Karena tidak disiplin untuk isolasi, proses tracing untuk suaminya masih kita lakukan, dan sekarang harus tracing juga untuk dia," katanya.

Ahyar juga meminta tim Gugus Tugas Kota Mataram untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan hotel yang memiliki kontak dengan RK selama menginap di sana.

Ia kembali menegaskan agar masyarakat, warga Kota Mataram untuk benar-benar disiplin dan mentaati anjuran pemerintah sesuai protokol Covid-19. Yang sedang menjalankan isolasi mandiri sebagai ODP dan OTG harus melaksanakannya dengan tertib, begitu pun yang dinyatakan positif agar bersedia menjalani prosedur perawatan dan isolasi di RS rujukan.

Sementara masyarakat secara umum diharapkan tetap menerapkan physical distancing, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan menggunakan masker saat bepergian.

"Pemerintah terus bekerja menangani Covid-19, jadi diharapkan masyarakat juga berpartisipasi dengan cara disiplin dan taat anjuran. Hanya itu kunci keberhasilan dalam memerangi wabah Covid-19 ini," tegas Ahyar Abduh. (*)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.