BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Cegah Hoaks, Google Bersama AMSI NTB Gelar "Cek Fakta"


Mataram, - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Google News Initiative, menyelenggarakan pelatihan Cek Fakta di Kota Mataram sejak Sabtu (23/11) - Minggu (24/11) di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Guberur NTB, melibatkan 40 orang jurnalis media siber di NTB.

Ketua AMSI NTB, TGH Fauzan Zakaria menjelaskan, kegiatan pelatihan menghadirkan tim dari Google News Initiative.

"Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 23 newsroom seluruh daerah di Indonesia, termasuk di Mataram. Di NTB ini merupakan kolaborasi AMSI NTB dengan Google News Initiative," kata Fauzan Zakaria, usai pembukaan pelatihan, Sabtu (23/11).

Ia mengungkapkan, pelatihan Cek Fakta penting dilakukan untuk mencegah informasi bohong atau hoaks.

Seringkali berita dan informasi hoaks beredar di media sosial, dan harus diluruskan melalui media mainstream termasuk media online.

“Kemajuan teknologi informasi saat ini membuat penyebaran berita bohong atau berita fitnah sangat mudah di tengah-tengah masyarakat. Nah tugas media online adalah menyaring info itu fakta atau hoaks, kemudian memberikan pencerahan informasi ke masyarakat,” kata TGH Fauzan Zakaria.

Fauzan berharap ke depan pemerintah provinsi NTB maupun seluruh kabupaten / kota bisa bekerjasama dengan AMSI untuk membuat pelatihan dan penguatan kapasitas para pelaku media.

“Kami juga berharap ada kerjasama berkelanjutan pemprov maupun seluruh daerah di NTB dengan media terutama yang tergabung dalam AMSI,” ucap Fauzan Zakaria.

Hadi dalam pembukaan acara, Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, I Gede Aryadi mengatakan, kegiatan pelatihan Cek Fakta merupakan bagian mewujudkan harmonisasi di NTB.

Apalagi saat ini Provinsi NTB sedang menggalakkan daerah ramah investasi dan ramah pengunjung, informasi yang akurat adalah jawabannya demi mewujudkan NTB Gemilang.

“Mari kita sama-sama mewujudkan NTB Gemilang dengan menyajikan berita-berita yang benar dan berkualitas kepada masyarakat,” kata Aryadi.

Aryadi menyebutkan, beberapa tantangan pelaku media, diantaranya masyarakat (publik) tidak lagi sekedar menjadi penerima informasi tetapi juga kerap bertindak sebagai pembuat dan penyebar informasi.

Tantangan lainnya, kata Aryadi, kemajuan teknologi sekarang ini dibutuhkan kecepatan, kualitas berita yang disajikan.

“Percuma informasi disampaikan secara tepat tetapi tidak berkualitas alias belum terkonfirmasi, malah bisa bikin gaduh dan bahkan bisa menjadi bumerang bagi kemajuan daerah,” kata Aryadi.

Aryadi menekankan, media wajib memverifikasi sumber informasi dan jangan dipublikasikan sebelum melakukan Cek Fakta.

“Perlu ada klarifikasi sebelum kita sajikan informasi akurat dengan data pendukung yang faktual, jangan hanya opini tanpa data yang akurat,” tukasnya. (*)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.