BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Sudah Normal tapi Senggigi Sepi Pengunjung, Ada Apa yach?


Mataram, - "Pasca gempa ini Masih sulit, apalagi saat ini low season, meski semua kembali normal terutama infrastruktur namun masih sepi pengunjung, dan yang paling penting Senggigi itu aman," ungkap Taryono selaku Konsultan Bisnis The Paragon Senggigi Cafe & Resto di hadapan awak media, dan beberapa pengusaha saat silaturrahmi grup WhatsApp Media Center NTB Bangkit menyikapi masih sepinya kunjungan wisatawan pasca gempa lalu.

Taryono yang juga merupakan Dosen terbang Universitas Teknologi Sumbawa ini menceritakan rentetan gempa lalu mengakibatkan sempat ditutupnya Paragon selama tiga bulan.

"Sempat kita tutup hingga buka kembali 16 Oktober lalu. Saat penutupan dulu Defisit finansial kami rasakan sekali namun karyawan kami harus kami perhatikan, mereka punya keluarga, mau gak mau kami harus buka, dan ini kami lakukan juga untuk mendukung kebangkitan pariwisata NTB," katanya memilukan.

Taryono berharap para pelaku pariwisata dan pemerintah aktif menjemput bola dengan terus melakukan promosi salah satunya memperbanyak paket wisata menarik dengan atraksi sebagai daya tarik budaya yang sudah mendunia seperti peresean.

Sementara itu Owner The Paragon Senggigi Ely Suryana mengapresiasi langkah pemerintah dalam penanganan bencana terutama memulihkan periwisata dengan gelaran event nasional maupun internasional mulai dari event marathon internasional hingga Lombok Sumbawa Great Sale 2019 ini.


"Semua tentu membutuhkan kerja keras apalagi pasca gempa ini, tapi kita harus optimis NTB bisa secepatnya normal, apalagi banyak event yang saya rasa bisa mendongkrak kunjungan wisatawan," ujarnya.

Senada, Ketua Gapeksindo NTB Ir. H. Bambang Muntoyo juga yakin dengan kerja pemerintah dalam masa rekonstruksi pasca gempa ini namun ia menyayangkan sikap pemerintah yang belum sepenuhnya peduli dengan pengusaha kecil yang notabene sebagian besar merupakan pengusaha lokal.

"Kami sangat berharap pemerintah mengakomodir kepentingan pengusaha kecil ini dalam setiap pekerjaan yang memang seharusnya merupakan porsi mereka untuk mengerjakan, jangan semua di monopoli sama perusaahan besar dong apalagi dari luar, mereka pengusaha kecil telah banyak berperan juga dalam rekonstruksi sejak pasca gempa pertama Juli lalu," tegasnya.


Lebih lanjut ia berharap pemerintah bisa bersinergi dengannya sebagai Ketua Asosiasi sebagai jembatan dalam memberdayakan pengusaha kecil tersebut.

"Kami siap bertemu Gubernur kapan saja," singkatnya.

Terpisah, Pimpinan Umum Postkota NTB Aminuddin, SH sangat mengapresiasi terlaksananya silaturrahmi grup tersebut. Ia selaku inisiator terbentuknya grup WA Media Center NTB Bangkit itu bahkan berharap silaturrahmi akan tetap dilakukan untuk menyerap masukan positif dalam akselerasi pembangunan pasca gempa.

"Grup ini kita buat semata-mata untuk silaturrahmi lintas generasi yang anggotanya terdiri dari para pengusaha, politisi, wartawan, LSM, tokoh nasional ada juga, bahkan Gubernur selalu aktif kalau kita sumbang saran dalam percakapan grup, intinya untuk sama-sama bersinergi memajukan NTB, dari pada bicara politik yang muaranya selalu pada perdebatan yang sia-sia lebih baik kita tukar fikiran, berdiskusi untuk kebaikan, politik boleh namun sebagai selingan saja," tutupnya.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.