BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Tenun Pringgasela angkat Potensi dan Kearifan Lokal di Era Millenial



Matanusantara.com - Lombok Timur

Anggota DPD RI Perwakilan NTB yang juga Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB, Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi mengapresiasi dan memuji krativitas para generasi muda Desa Pringgasela, yang terus mempromosikan kain tenun khas setempat dengan beragam kegiatan inovatif.

"Bukan saja mempromosikan kearifan lokal berupa kain tenun khas Pringgasela, apa yang dilakukan anak-anak muda ini juga bisa mempromosikan potensi wisata NTB secara lebih luas," kata Baiq Diyah, Senin (29/10) saat menghadiri pembukaan event Alunan Budaya Desa ke 4, di Desa Pringgasela, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, NTB. 

Event Alunan Budaya Desa di Pringgasela yang ke empat tahun ini, mengangkat tema "An Elaborate Fashion Show Tenun". 

Tahun lalu, dalam event yang sama, para muda-mudi Pringgasela menampilkan atraksi tenun masal yang melibatkan lebih dari 1.300 wanita penenun.

Baiq Diyah mengatakan, hal kreatif yang dilakukan generasi muda Pringgasela bisa menjadi contoh baik untuk genersi muda lainnya.

"Mereka bisa mengangkat potensi dan kearifan lokal, dengan mengemasnya sesuai zaman millenial. Ini sangat inspiratif," kata Baiq Diyah.

Ia berharap, ke depannya kegiatan seperti ini dipersiapkan dengan baik dan lebih matang. Sehingga dapat secara signifikan meningkatkan jumlah pembelian kain tenun, dan sektor ekonomi masyarakat dapat lebih berkembang sesuai berkembangnya zaman.

Menurutnya, potensi kain tenun yang bisa digunakan sebagai bahan pakaian, atau aksesoris busana lainnya, juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi minat wisatawan berkunjung.

"Apalagi di Pringgasela banyak potensi destinasi wisata. Pendakian rinjani, arung jeram dan masih banyak lainnya. Jadi sekalian bisa digagas dengan konsep Desa Wisata atau semacamnya," katanya.

Kegiatan pembukaan Alunan Budaya Desa ke 4 di Pringgasela dilakukan Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy.
Bupati Sukiman mengatakan, Pemda juga sangat mengapresiasi kegiatan itu.

"Terlebih karena pemuda Pringgasela sendiri yang membuat acara ini. Kami harap kegiatan ini bisa menjadi event tahunan ke depan," katanya.

Ketua Panitia Alunan Budaya Desa ke 4, Azizan Zuhri menjelaskan, event Alunan Budaya Desa Pringgasela ke 4 tahun ini mengangkat tagar An Elaborate Fashion Show Tenun.

"Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa kain tenun Pringgasela tidak hanya dibuat menjadi sarung, melainkan beragam barang jadi siap pakai," katanya.

Menurutnya, kegiatan Fashion Show berbahan kain Tenun ini dapat menjadi wadah untuk menyalurkan minat dan bakat masyarakat dalam bidang fashion. Sehingga, melalui kompetisi ini peserta mampu berkreasi dan berinovasi untuk mendesain kain tenun Pringgasela  menjadi sebuah karya busana yang tak sebatas memiliki unsur keindahan dan komersil saja, namun juga memiliki nilai kearifan budaya lokal yang tinggi.

Ia memaparkan, menenun merupakan salah satu budaya yang masih lestari di Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Untuk lebih memperkenalkan budaya dan kesenian ini, para pemuda di kecamatan ini menggelar event Alunan Budaya Desa sejak 2015 silam.

“Tahun ini kami menjadikan fashion show khusus kain tenun ini sebagai tema besar. Tahun lalu kami menghadirkan setidaknya 1.350 penenun yang dapat disaksikan pada puncak acara. Tahun ini kami akan hadirkan fashion show dengan bahan utama kain tenun,” katanya.

Gelaran fashion show akan dilaksanakan hingga 31 Oktober mendatang. Berbeda dengan yang lain, fashion show dikemas dengan cara unik dan kreatif.

"Bisa dibilang ini kali pertama fashion show diadakan dengan konsep out door di lahan persawahan dengan latar pemandangan Gunung Rinjani," kata dia.

Tema fashion show ini ialah Warna dan Irama Tenun dengan tagar An Elaborate Fashion Show Tenun. Diketahui bahwa selain kerajinan tenun, Kecamatan Pringgasela memiliki banyak potensi destinasi wisata.

Pendakian Rinjani melalui Jalur Timbanuh, arung jeram di Sungai Mencerit, Kolam Renang Putri Duyung, Air Terjun Mayung Polak, Wisata Pancor Datok dan banyak lainnya.

Meski demikian Alunan Budaya Desa ini tetap menonjolkan budaya asli masyarakat Pringgasela. Sehingga selain Fashion show, ada pula pagelaran musik, wayang dan tari tradisional.

"Kami berharap kegiatan ini mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat. Kearifan lokal tetap terjaga, anak muda semakin mencintai budayanya dan memererat tali silaturhami," tukasnya.(pn)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.