BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Hamas: DPP Golkar tak Pernah secara Virtual Berpihak kepada Ahyar


Mataram, - "Ketua Harian DPD Golkar NTB terlalu berlebihan menanggapi Pelaksanaan Musda, kurang kalem dan menunjukkan sikap keberpihakan yang dapat memperpanjang polemik dan interest tertentu," kata Wakil Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga DPD Golkar NTB Hasan Masat (Hamas) di Mataram menyikapi pernyataan Ketua Harian DPD Golkar NTB H. Misbach Mulyadi di Mataram yang menuturkan hasil rapat virtual DPP bersama 10 DPD Kabupaten/Kota, dihadiri Korwil dan Korda, dengan tegas menyebut bahwa H Ahyar Abduh akan menjadi Ketua, Minggu (5/7).

Hasan mengungkapkan Ketua Umum DPP Golkar tidak pernah secara virtual mengatakan, menunjuk atau berpihak kepada H. Akhyar Abduh.

Diakui Hasan, dua tokoh Golkar ini (H. Suhaili dan H. Akhyar Abduh) adalah senior Golkar yang mempunyai potensi plus minus berbeda.

"Biarlah kader-kader dan pengurus DPD Kab/Kota menjalankan proses demokrasi kepemimpinan secara wajar, tanpa intrik-intrik dan soal-soal kepentingan sesaat, kita juga akan menghadapi Pilkada, jangan habiskan energi dengan soal-soal yang justru akan menghilangkan wibawa partai di hadapan masyarakat," ujarnya.

Dilanjutkannya, musda adalah ruang bersama para kader untuk saling evaluasi dan mendapat simpati para pemilik suara.

"Jangan di "setting" sedemikian rupa hingga destruktif nantinya pada cara pandang masyarakat terhadap politisi Golkar, kebebasan menyampaikan pendapat dan pemberian suara harus secara wajar dan sehat," tukasnya.

Ia meminta Misbach Mulyadi harus berdiri lurus menunjukkan kewibawaannya sebagai senior partai Golkar yang mumpuni dalam merapikan dan menghentikan polemik Golkar dan berbenah menghadapi event Pilkada untuk kepentingan rakyat NTB.

Dilansir dari beberapa media online lokal, Misbach pada sabtu (4/7) menuturkan, kalau melihat dan mendengarkan hasil rapat virtual dengan DPP bersama 10 DPD Kabupaten/Kota, dihadiri Korwil dan Korda, dengan tegas menyebut bahwa H. Ahyar Abduh. Untuk H Moh Suhaili FT, akan dipikirkan tempat barunya.

“Saat itu DPP bilang, biarkan pak Ahyar yang maju,” terangnya.

Isu soal Suhaili akan dibuang Partai, saat rapat dengan DPP virtual dengan 10 DPD, dipimpin Korwil, Korda, bahwa pak Suhaili dipikirkan ditempat yang lain, biarkan pak Ahyar yang maju.

Misbach mengaku, kalau pun saat rapat itu, Delapan DPD Kabupaten/Kota di NTB lebih memilih pak Suhaili untuk menahkodai Partai Golkar di NTB.

“Kalau saya pribadi, apa perintah DPP akan kita jalankan,” tegasnya.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.