BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Selain Meniadakan Jam Kunjungan, RSUD NTB Kurangi Layanan Umum


Mataram, - Direktur RSUD NTB dr HL Hamzi Fikri, menjelaskan  selain mengurangi layanan umum, RSUD NTB meniadakan jam kunjungan. Pasien rawat jalan di poli dan pasien operasi elektif dilayani yang urgen saja.

Sebagai bagian untuk mencegah penyebaran virus Korona, pengurangan layanan tersebut berimbas pada pendapatan rumah sakit yang anjlok drastis. Meski mendapat suntikan dana APBD, pendapatan rumah sakit rujukan pasien Korona di NTB ini kini melorot jauh. Biasanya rumah sakit mendapatkan Rp 2 miliar tiap bulan dari layanan pasien umum. April ini, pendapatan anjlok hingga Rp 534 juta.

”Kunjungan memang menjadi berkurang. Tapi cash flow kita masih normal karena tetap melayalani pasien covid dan non covid,” ujarnya Rabu (29/4).

Dia menjelaskan, untuk biaya penanganan pasien covid-19 diambil dari dana tidak terduga (DTT) yang disiapkan di APBD NTB. Dana tahap pertama dialokasikan Rp 8,1 miliar. Tahap kedua Rp 34 miliar. Sedangkan kebutuhan tahap kegita sedang disusun.

Fikri menjelaskan, selama pandemi Covid-19, RSUD meniadakan jam kunjung. Pihaknya juga mengatur jumlah pelayanan pasien poli dan pasien operasi elektif. ”Kami memprioritaskan pasien live saving (urgen) rujukan,” jelasnya.

Meski pendapatan berkurang, semua itu dilakukan demi mencegah penularan virus Korona. ”Untuk klaim pasien pasien covid dan non covid sudah kita ajukan. Masih berproses,” kata Fikri, tanpa menyebut jumlah klaim.

Pengajuan dilakukan ke Kementerian Kesehatan. Pembayaran dari Kementerian Kesehatan itulah yang kini sedang ditunggu pihak rumah sakit.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.