BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Laboratorium PCR RSUD NTB Periksa 5.873 Sampel Spesimen


Mataram, – Untuk mempercepat pemeriksaan spesimen Covid-19,10 rumah sakit (RS) Pemda  Kabupaten/Kota akan dilengkapi Laboratorium Tes Cepat Molekuler (TCM). Laboratorium TCM yang sudah beroperasi di NTB saat ini berada di RSUD Kota Mataram, RS. H. L. Manambai AbdulKadir Sumbawa dan RSUD NTB.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH mengatakan, dalam waktu dekat akan segera beroperasi Laboratorium TCM RSUD dr. Soedjono Selong Lombok Timur. ‘’Nanti kalau sudah beroperasi Laboratorium TCM yang di RSUD Selong akan semakin banyak (spesimen yang diperiksa). Nanti kita juga akan ditambahkan ke semua kabupaten/ kota. Kita kirim nanti alatnya,’’ kata Eka Jumat (12/6).

Untuk pemeriksaan spesimen Covid-19 di NTB, menggunakan Laboratorium PCR dan Laboratorium TCM. Laboratorium PCR berada di RSUD NTB, RS Unram, STP Sumbawa, Litbangkes dan RSUD Kota Mataram. Sedangkan Laboratorium TCM berada di RSUD NTB, RSUD Kota Mataram dan RS. H. L. Manambai Abdul Kadir.

Di Laboratorium PCR RSUD NTB, jumlah spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 5.873 sampel, RS Unram 1.457 sampel, STP Sumbawa 1.226 sampel, Litbangkes 23 sampel dan RSUD Kota Mataram 18 sampel. Sedangkan di Laboratorium TCM RSUD NTB, jumlah spesimen yang sudah diperiksa 55 sampel, RSUD Kota Mataram 55 sampel dan RS. H. L. Manambai 68 sampel.

Nantinya, setelah semua RSUD kabupaten/kota dikirim alat TCM, kapasitas pemeriksaannya sebanyak 20 sampel per hari. “Walaupun kapasitas sedikit, untuk yang mendesak mereka sudah lakukan. Kalau setiap rumah sakit bisa, maka lumayan mengurangi waktu (menunggu hasil pemeriksaan),” katanya.

Keberadaan Labotarorium TCM di masing-masing RSUD di kabupaten/kota, kata Eka untuk mempercepat mengetahui seorang pasien positif Covid-19 atau tidak. Misalnya, ada pasien yang meninggal, namun belum diketahui statusnya apakah positif Covid-19 atau tidak.

“Maka periksa pakai TCM. Kalau jelas negatif maka pemakaman dilakukan secara biasa. Kalau positif maka mengikuti protokol Covid-19. Itu yang dilakukan sekarang teman-teman,” jelasnya.

Disinggung mengenai tidak konsistennya grafik penambahan kasus baru Covid-19 di NTB. Karena kadang-kadang penambahan kasusnya tinggi dan kadang-kadang sedikit. Eka mengatakan bahwa memang berkaitan dengan pemeriksaan sampel.

Beberapa waktu lalu, terjadi lonjakan kasus baru Covid-19 di NTB. Karena tiga mesin atau alat yang digunakan untuk memeriksa spesimen Covid-19 sempat berhenti beroperasi. Setelah itu, hampir 1.000 sampel yang diperiksa di seluruh Laboratorium PCR dan TCM yang ada di NTB.

‘’Sekarang mesin kita tak berani di push seperti kemarin-kemarin. Dia berjalan normal sebanyak  150 sampel sehari. Makanya antreannya (spesimen yang akan diperiksa) agak panjang,’’ jelasnya.(red)

Komentar0

Type above and press Enter to search.