BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Tajuddin Kembali Memimpin PGRI


Lombok Barat, – Konferensi ke-XXII PGRI Kabupaten Lombok Barat secara resmi dinyatakan ditutup setelah pengucapan janji PGRI masa bakti ke-XXII periode 2020-2025. Pengucapan janji pengurus dipimpin oleh Tajuddin  yang terpilih kembali sebagai Ketua PGRI Kabupaten Lombok Barat melalui pemungutan suara.

Tajudin terpilih dengan suara terbanyak dibandingkan tiga puluh satu  kandidat lainnya.

"Kita ini insan guru, perlu kedamaian dan suasana kondusif yang di utamakan sehingga tercapai kata sepakat," kata Ketua terpilih, Tajuddin di sela-sela berlangsungnya konferensi PGRI ke XXII masa bakti 2020-2025 di Narmada, Sabtu (15/2).

Dari 86 utusan peserta konferensi 10 cabang PGRI Lobar 4 peserta  diantaranya tidak hadir. Namun dinyatakan quorum dan pelaksanaan konferensi bisa dilaksanakan. Sebelumnya, panitia sudah menetapkan tiga puluh satu calon pengurus. Mereka berasal dari pengurus kabupaten, Ketua cabang kecamatan Gerung, Narmada, Labuapi, Kuripan, Ketua ranting, pengurus cabang, pengurus ranting, dan cabang khusus pengawas secara aklamasi menyetujui pemilihan secara voting, masing-masing kecamatan memperoleh hak suara yang berbeda.

Mereka menjagokan pilihan sesuai nurani. Maka setelah dilakukan rekapitulasi suara, yang berhak memimpin PGRI Kabupaten Lombok Barat masa bhakti 2020-2025 jatuh pada Tajuddin,S.Pd. Tajudin yang sebelumnya terpilih melalui Pergantian Antar Waktu (PAW) dari ketua sebelumnya yang talah masuk purna tugas.

Dalam perhitungan suara, Tajuddin memperoleh suara sebanyak 79. Menyusul H.Junaidi sebagai wakil ketua dengan perolehan suara 14. Berikutnya H.Imanto Rahadi dan Agus Untung Wiyono sama-sama memperoleh suara 8. Dalam hal ini, H.Imanto Rahadi berada pada posisi wakil ketua 2 dan Agus Untung Wiyono sebagai Sekretaris. Menyusul wakil sekretaris Gazzir,S.Pd, Bendahara H.Fathullah,S.Pd dan wakilnya Hj.Rohana,S.Pd. Setelah ditetukan pengurus harian, pada saat yang sama, juga telah terpilih pengurus beberapa seksi yang mendukung jalannya roda organisasi.

Di tempat yang sama, Ketua PGRI Lombok Barat terpilih, Tajuddin,S.Pd mengungkapkan,  dalam rangka meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan, ke depan kata Tajuddin, akan menggalakkan kegiatan paket A B C. Tajuddin menyebut, angka IPM Lombok Barat bidang pendidikan berada pada angka 6,3 tahun.

“Kita akan mendongrak angka IPM ini dengan cara melibatkan semua guru dan regulasi melalui Perbub, sehingga guru yang mengajar di paket ini, bisa digunakan sebagai syarat kenaikan pangkat,” papar Tajuddin.

Tajuddin juga menyinggung janji bupati Lombok Barat dalam merelaisasi paket, maka guru bersangkutan akan diberikan reword berupa umroh. Selain itu pihaknya juga sidah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak Dinas Pendidikan Lombok Barat. Hal ini terkait untuk memperjuangkan guru honorer yang sesuai kebijakan pusat akan dihapus, termasuk menata ulang terhadap pemberlakuan sistem zonasi, dan belum jelasnya aturan kuat terkait aturan kuat terkait BOS.

Pada kesematan itu Tajudin berharap, guru honorer ini supaya bisa memperoleh SK dari Dinas, sehingga mereka diakui legalitasnya kuat untuk mendapatkan dana BOS. Selama ini para guru honorer banyak yang belum mengantongi hak legalitas berupa SK dari Kepala Sekolah bersangkutan.

“Program jangka pendek, kita akan melakukan konferensi pengurus cabang dan konsolidasi, jangka menengah dan jangka panjang, kita akan me segera melakukan kerjasama yang tak jauh-jauh untuk kesejahteraan guru,” kata Tajuddin optimis.

Seusai konferensi, pekerjaan besar telah menanti para pengurus beserta seluruh jajaran di semua tingkatan untuk mengimplementasikan hasil-hasil konferensi. Terutama mewujudkan PGRI sebagai organisasi profesi guru dalam mewujudkan perannya meningkatkan pendidikan abad ke-21.

Seluruh keluarga besar PGRI patut bersyukur dengan kelancaran pelaksanaan Konferensi ke-XXII PGRI. Pemerintah dan masyarakat tentu berharap agar PGRI terus berperan aktif sebagai organisasi profesi yang tetap konsisten berjuang menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan pendidikan bermutu.

PGRI tetap harus terus berupaya meningkatkan kompetensi profesionalitas anggotanya seiring dengan perubahan zaman. Abad ke-21 yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu disikapi PGRI dengan terus menguatkan kapasitas organisasi di semua tingkatan serta meneguhkan jati diri organisasi PGRI dalam mewujudkan guru yang profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi.

Usai memberikan arahan, pada kesempatan itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyatakan, selamat kepada pengurus PGRI yang baru saja terpilih melalui konferensi. Tentu kata bupati ini patut disyukuri, karena konferensi berjalan aman, baik dan lancar, tidak seperti kegiatan konferensi yang lain yang bisa saja diselingi keributan.

“Saya sangat akomodatif terhadap pengurus PGRI yang baru dilantik. Beda dengan partai politik, saingan itu sering dibuang jauh-jauh. Tapi di PGRI itu tidak berlaku, karena PGRI adalah organisasi profesi non profit, tidak boleh ada pengurus PGRI menjadi pengurus yang mencari keuntungan yang bersifat pribadi,” pesan Bupati yang hadir belakangan pada konferensi ini.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.