BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Selain Pemimpin Yang Ramah, Kota Mataram Harus Tahu Hak Warganya!



Mata Mata

Model pembangunan di perkotaan ditandai dengan kecenderungan untuk melakukan konsentrasi pada pendapatan dan kekuasaan. Sehingga model pembangunan yang diterapkan lebih untuk melayani kebutuhan segelintir penduduk menengah ke atas.

Sebagai contoh, hal ini dapat kita lihat dari menjamurnya pembangunan pusat perbelanjaan (mall) dan perumahan mewah sebagai tempat tinggal untuk kelas menengah ke atas.

Model pembangunan di perkotaan untuk melayani kelas menengah ke atas tersebut tidak nyambung dengan kebutuhan mayoritas penduduk kota yang miskin, sehingga lahir daerah-daerah kumuh, perumahan tak layak tinggal, sarana air bersih yang sangat terbatas, tingkat kriminalitas yang tinggi, pengangguran, pengemis, anak jalanan yang membludak, kesehatan yang buruk, pendidikan yang tidak berkualitas dan sebagainya.

Belum lagi dengan kapitalisme yang selalu akan berusaha menghilangkan ruang-ruang yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Seperti hadirnya ritel-ritel modern yang telah menggeser warung-warung kecil bahkan semakin mengancam pasar tradisional.

Untuk mengubah wajah kota menjadi ramah warga atau mementingkan kepentingan warga kotanya maka mutlak diperlukan keterlibatan warga kota. Selama ini warga kota disingkirkan keterlibatannya dari proses perencanaan dan pembangunan perkotaan.

Tanpa pelibatan masyarakat yang luas, maka sebaik apapun pemerintahan kota yang terpilih, maka ia akan terjebak pada pola pembangunan kota sebelumnya, yang hanya melibatkan mereka yang memiliki keahlian khusus.

Pelibatan masyarakat atau komunitas dalam merumuskan kebijakan di tingkat kota/ kabupaten menjadi keharusan pada saat ini.

Birokrat pemerintahan harus bisa melayani dan mudah disentuh oleh masyarakatnya, baik secara tatap muka maupun menggunakan teknologi informasi.

Karena itu, Mataram kedepan harus menjadi kota yang ramah terhadap warganya.

Kota yang ramah terwujud jika pemimpinnya membuka diri kepada masyarakatnya, paham kemauan warganya dan tidak mengurus kepentingan kelompoknya saja.

Wallohua'lam.(red)

Komentar0

Type above and press Enter to search.