LOMBOK TIMUR, - Kompleks Bale Adat Sembalun, di Kecamatan Sembalun, Sembalun, Lombok Timur mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi 2018 lalu.
Meski sudah setahun berlalu, belum nampak adanya upaya pemerintah daerah untuk melakukan renovasi atau memugar situs budaya tersebut.
Padahal Bale Adat ini merupakan salah satu pesona wisata di kawasan bawah kaki Gunung Rinjani ini, yang juga menyimpan peradaban tertua suku Sasak Lombok.
Apalagi, lokasi Bale Adat ini sejak dulu sering dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
Tokoh muda dan pegiat wisata setempat, Idin, menyayangkan belum ada kejelasan kapan Bale Adat akan direnovasi kembali.
"Ini sudah setahun pasca bencana gempa bumi, tapi belum dipugar. Kita sudah komunikasi dengan desa yang katanya sudah melakukan komunikasi juga dengan instansi terkait. Tapi belum jelas juga," kata Idin.
Idin mengatakan, Bale Adat bagi masyarakat Sembalun sangat penting. Dimana sejumlah acara adat juga diadakan di sana.
Selain itu, Bale Adet yang hancur, saat ini pemandangan di sekitar Bale Adat pun nampak kumuh sebab di sebelahnya ada deretan hunian sementara (huntara) yang kondisinya semeraut membuat keindahan komplek Bale Adat makin tidak sedap dipandang.
"Pengunjung kan ambil foto di atas bukit dengan latar komplek Bale Adat yang di bawah. Namun terganggu dengan adanya huntara yang acak-acakan ini," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, H Mugni menjelaskan, pihaknya memang telah mengupayakan agar Bale Adat yang ada di Lotim masuk dalam DAK Dinas Pariwisata.
"Namun menu aplikasinya tidak ada di Dispar. Mungkin ini masuk ke Dinas Dikbud. Karena masuk dalam cagar budaya," ujarnya, Senin (9/9).
Mugni mengatakan, memang untuk kaitannya dengan promosi wisata itu dari Dispar. Tetapi, untuk membangun dari dinas lainnya.
"Itulah pariwisata itu kerja bersama. Kerja multipihak. Koordinasi memang sudah kita lakukan," tandasnya.(red)
Komentar0