BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Ramadan Tiba, SYUKURILAH!



TGH. Muharrar Iqbal Musthofa (Pimpinan Rumah Tahfiz Insan Kamil dan Pembina Matanusantara.com)

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( nikmatKu) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih
( QS.Ibrahim:7).

Alhamdulillah, dengan menyebut nama Alloh swt yang maha kuasa dan yang memiliki keagungan asmaNya, atas izinNya pula kita dipertemukan dengan Ramadhan Tahun ini. Dan marilah kita sambut atau melakukan tahni’ah atas kedatangan Ramadhan kali ini dengan penuh rasa syukur.

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( nikmatKu) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih ( QS.Ibrahim:7).

Perjumpaan denganNya di bulan ini tentu saja merupakan karunia yang tak terhingga. Mengingat, hampir saja kita lupa dengan itu semua, disebabkan oleh kesibukan kita masing-masing,  setelah banyak urusan dunia sudah kita selesaikan secara baik dan penuh tanggung jawab. Sebut saja yang selalu menjadi aktifitas kehidupan kita, dengan sebab itu pula  semua banyak pihak yang merasakan manfaatnya.

Tidak hanya pemerintah daerah tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Mulai dari Kusir cidomo, tukang Ojek, Pedagang Asongan, Perhotelan dan tentu saja Bisnis Ticketing. Intinya semua merasakan dampak positifnya. Saya mengalami dan tentu juga pembaca yang lain barangkali merasakan hal yang sama, bagaimana sulitnya mendapatkan ticket pesawat untuk bepergian keluar daerah karena semua habis dibocking sampai dua minggu setelah terlaksananya acara ini membuktikan bahwa daerah kita sudah mulai menjadi Destinasi atau tujuan dari event-event yang berskala nasional maupun internasional.

Maka kaitanya dengan itu semua, mari kita jadikan segala perolehan nikmat itu untuk menghadapi ramadhan kali ini dengan penuh rasa syukur yang tak terhingga dengan ucapan dan tindakan dan tidak lupa menjalankan perintah puasa dengan sebaik-baiknya. Berpuasa tentu saja harus senantiasa menjadi milik kita bersama secara sungguh-sungguh dengan penuh rasa tanggung jawab keimanan yang mutlak.

Kita tidak ingin berpuasa sekedar rupa apalagi sekedar ikut-ikutan, berpuasa harus menjadi bagian dari rasa tanggung jawab keimanan kita, berpuasa juga harus menjadi bagian dari sikap fanatic keagamaan kita dan berpuasa juga harus tetap menjadi symbol keislaman kita yang syamil atau sempurna.Karena itu penting sebagai identitas yang melekat pada diri kita bilamana tetap ingin disebut muslim sejati.

Disamping itu, tentu saja merupakan pertanda kita sedang berupaya meraih ampunan Alloh swt. Karena, bukankah orang yang berpuasa itu hamper disejajarkan dengan sifat malaikat yang selalu patuh dan mulia di sisiAlloh Swt? Bahkan dalam ungkapan beliau“ As-Shoimu Malakun Fishurotin Insan “( Orang Yang Puasa itu malaikat dalam bentuk Manusia ) Begitu tulis Imam al Gazhali, Mengapa demikian? Karena malaikat suci dari syahwat jasmaniah sementara kita sebagai manusia tidak demikian.

Meniru kehidupan malaikat itu penting dalam hal mengurangi dan mengendalikan kepuasan nafsu syahwat kita. Suatu hari di bulan ramadhan tahun lalu, sekitar pagi menjelang siang saya mengunjungi keluarga di  mataram, belum sampai masuk kerumah utama saya malah menemukan anak-anak kost dewasa asyik makan siang tanpa beban tidak menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Phenomena ini tentunya mewakili sekian banyak perilaku anak kost-kosan muslim yang sudah tidak lagi merasa takut melanggar perintah Alloh Swt. Oleh Karenanya, kepedulian kita sangat ditunggu untuk itu semua. Begitu pula pemilik rumah kost agar tidak segan –segan memberikan peringatan dan bimbingan kepada anak asuhnya untuk kembali beragama yang benar.

Bukankah, secara jelas Rasulullah mengisyaratkan  "Man laa yahtamma biamrilmuslimin falaisa minna? Siapa saja yang tidak peduli terhadap urusan atau prilaku muslim lainya bukanlah dari ummatku?? Urusan Puasa dan tidaknya seseorang tidak bisa serta merta dianggap menggangu privasi karena ia merupakan bagian dari cara kita membangun fanatisme agama dan kepedulian social.

Oleh karenanya, pemilik rumah kost muslim sepatutnyalah membangun kepedulian untuk hal tersebut dan begitu pula pemilik rumah kost non muslim hendaknya memiliki semangat yang sama untuk mewujudkan semangat kehidupan antar ummat beragama yang sejalan dengan misi-misi social. Ramadhan yang juga disebut syahrulloh harus selalu dijaga dengan cara memahamkan kepada anak cucu kita akan keutamaan  yang  dimilikinya,  agar generasi kita jangan sampai hilang arah beragamanya.

Tidak ada godaan yang lebih hebat dalam hidup manusia selain makan dan minum serta hubungan intim ataupun kekuasaan, karena menurut salah seorang kawan saya, salah satu dari hal itu sangat mampu menghancurkan arga diri seseorang dan bahkan sangat ampuh dijadikan senjata untuk merubah jalan pikiran seseorang. Namun demikian, siapa saja akan mampu melewati godaan-godaan tersebut kalau ia berpuasa dan melaksanakanya dengan kesungguhan yang paripurna sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan as-Sunnah. Mengapa demikian? Karena Ibadah puasa yang dikerjakan dengan baik dan penuh rasa taqwa akan mendidik seorang menjadi pribadi-pribadi yang sanggup menghadapi problematika hidup penuh harap. Namun, dibalik itu semua tentu tujuan utamanya adalah mengharapkan Ridho AllohSwt.

Wallohua’lamBisshawab

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.