BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Mengenal Lebih Dekat Sri Wardany CALEG DPRD NTB DAPIL LOBAR DAN KLU


Oleh : Didin Maninggara (Episode 1)


Kontestasi politik di pemilu legislatif 2019, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, menunjukkan kecenderungan sangat kompetitif, dengan sebagian besar diisi oleh figur muda dan muka baru. Mereka umumnya dari latar belakang akademik, dengan profesi maupun pekerjaan beragam di sektor swasta dan wirausaha mandiri. Selain, tentu saja dari caleg petahana.

Keragaman itu, membuat antar caleg, baik dari satu partai dan dapil maupun antar partai dan dapil, mesti bersaing ketat, melalui kerja keras, kerja cerdas, ikhtiar dan doa.

Tentu, semuanya satu harapan, terpilih. Sebuah harapan yang masih melingkarkan tanda tanya.

Tulisan yang saya buat kali ini secara bersambung, ingin memperkenalkan lebih dekat Sri Wardany. Ia kelahiraan Sumbawa pada 6 Agustus 1984.



Cucu dari Raden Datu Singasana, merupakan Perbekel pertama (sebutan pemerintahan kerajaan Bayan di Lombok setelah Kemerdekaan), memang layak menjadi legislator di DPRD NTB periode mendatang.

Sri sejak SMA menetap di Kota Mataram. Saat mahasiswa, menjadi aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), organisasi PNI, kemudian di era Orde Baru berfusi di PDI yang menjadi embrio lahirnya PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan tunggal Megawati Soekarnoputri.

Karir perjuangan Sri Wardany melejit ketika diberi mandat menjadi Ketua GMNI Komisariat Universitas Mataram, semasa mahasiswa.



Sebagai salah satu tokoh GMNI yang berjuang di garda terdepan dengan menjunjung idealisme berbalut tekad membaja, Sri Wardany mencapai pelabuhan muara. Yaitu, mendapat kepercayaan sebagai Bendahara PA GMNI Provinsi NTB.

Sri Wardany yang masa kecil tinggal di Kelurahan Bugis, Sumbawa Besar dan bertetangga dengan rumah orang tua Dr. Zulkieflimansyah (Gubernur NTB), dikenal juga aktif dalam Pembinaan Sepak Bola Usia Dini (Forum Sekolah Sepak Bola NTB) dan menjadi Ketua Srikandi FOSSBI NTB.

Sri menikah dengan Golongan Alawiyin - Sayid Fuad Rizal Heyder (Al-Hamid) dan dikatuniai 3 orang anak. Saat ini, tinggal di Desa Perampuan, Kecamatan Labuanapi, Kabupaten Lombok Barat.

Sebagai salah satu Srikandi PDIP, Sri sangat memenuhi kombinasi kriteria, baik kapasitas maupun kapabilitas dan integritas menjadi legislator di DPRD NTB. Aktivitas organisatorisnya di partai sudah teruji dan menjadikan ia dikenal luas di internal dan eksternal PDIP, karena berteman dengan banyak pihak.



Mencalonkan diri melalui PDI Perjuangan, merupakan panggilan jiwamya untuk dapat menjadi lebih bermanfaat, bagi masyarakat, terutama masyarakat Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Lombok Barat sebagai daerah pemilihannya, dengan nomor urut 5 pada daftar caleg tetap (DCT) yang sudah ditetapkan KPU.

Dalam ikhtiar, Sri Wardany menjunjung tinggi prinsip "Tertawa dan Menangis Bersama Rakyat", siap menghadirkan "Ratu Adil" dalam setiap perjuangan kerakyatan dengan sabar, progresif dan revolusioner. "Insya Allah kami akan jemput kemenangan bersama rakyat di Pemilu 2019 mendatang," ucapnya optimis.

Karena itulah, Sri Wardany mengawali langkhnya di tahun politik dengan doa disertai ikhtiar dan keyakinan, bahwa Insya Allah atas izin Allah, diberikan jalan lapang menuju Udayana, sebutan populer untuk Kantor DPRD Provinsi NTB.***
(Bersambung ke Episode 2)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.