Sukuk Ritel (SR) adalah surat
berharga yang menjadi produk investasi bagi Warga Negara Indonesia, dimana
Sukuk Ritel digunakan sebagai instrumen Pembiayaan APBN, dan digunakan untuk
Pembangunan infrastruktur negeri yang berdampak untuk menggerakkan ekonomi
masyarakat luas. Sebagaimana kita ketahui dalam APBN 2023 terdapat defisit 2,84
% PDB atau Rp 598.2 Triliun Rupiah, dimana target Pendapatan Negara dari
Perpanjakan sebesar Rp2.021,2 Triliun PNBP Rp441,4 Triliun. Sedangkan Belanja
Negara terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat Rp2.246,5Triliun dan TKD Rp814
Triliun. Atas defisit yang terjadi maka
Sukuk Ritel (Sukuk Negara) digunakan sebagai salah satu sumber pembiayaan APBN.
Selain untuk membiayai defisit APBN Sukuk juga dapat digunakan untuk
membiayai Proyek dalam APBN, sejak awal diterbitkan Sukuk Negara telah
digunakan membiayai total 1.662 Proyek Infrastruktur & Transportasi senilai
Rp171,02 T (contoh Jembatan Youtefa di Papua). Untuk Pendidikan dan Riset untuk
1.260 proyek senilai Rp2688 Triliun
(contoh Institut Teknologi Balikpapan). Untuk Keagamaan sebanyak 1.774 proyek
senilai Rp5,78 Triliun (contoh pusat layanan Haji dan Umroh Maluku Utara).
Untuk Pertahanan dan Keamanan sebanyak 399 proyek senilai Rp4, 89 Triliun
(sontoh Asrama Polisi Parahita Ramaniya Gantari, Bali) dan untuk proyek lainnya
sebanyak 31 proyek senilai Rp1,23 triliun (contoh pusat konservasi sanctuary
hiu paus di Papua.
Karakteristik Sukuk Ritel (SR) :
·
surat berharga yang diterbitkan
Pemerintah berdasarkan prinsip syariah
·
diperuntukkan bagi investor
individu Warga Negara Indonesia
·
Memberikan imbalan tetap (fixed
rate)
·
Pembelian melalui platfoem
online e-SBSN Mitra Distribusi
·
Tradable instrument, dapat
diperjualbelikan antar investor domestic di psaar sekunder
Sukuk Ritel yang sedang masa penawaran saat ini adalah SR019 dari
tanggal 1 – 20 September 2023, memiliki spesifikasi :
Spesifikasi |
SR019T3 |
SR019T5 |
Penerbit |
Pemerintah RI melalui Perusahaan penerbit SBSN Indonesia |
Pemerintah RI melalui Perusahaan penerbit SBSN Indonesia |
Bentuk |
Tanpa Warkat |
Tanpa Warkat |
Akad |
Ijarah Asset to be Leased |
Ijarah Asset to be Leased |
Underlying Asset |
Proyek dalam APBN dan Barang Milik Negara |
|
Tingkat Imbalan |
5,95 % |
6,10 % |
Min dan Max Pemesanan |
Min 1 Juta dan Max 5 M |
Min 1 Juta ddan Max 10 M |
Masa penawaran |
1-20 September 2023 |
1-20 September 2023 |
Penetapan Hasil Penjualan |
25 September 2023 |
25 September 2023 |
Setelmen |
27 September 2023 |
27 September 2023 |
Pembayaran Imbalan Pertama |
10 November 2023 |
10 November 2023 |
Tradability |
11 Januari 2024 atau berakhirnya MHP (minimum holding
period) |
11 Januari 2024 atau berakhirnya MHP (minimum holding
period) |
Keuntungan dari SR019 antara lain :
·
Penerbitan sukuk negara sesaui
dengan prinsip syariah dan mendapatkan opini syariah dari DSN-MUI
·
Imbalan tetap (5,95 % untuk seri
SR019T3 dan 6,10% untuk seri SR019T5)
per tahun, kompetitif, potensi capital gain di pasar sekunder dan pajak (10%)
lebih rendah dari pajak deposito (20%). Dijamin oleh UU APBN dan UU SBSN.
Pembelian dilakukan secara online dengan minimum 1 jtua
·
Jangka waktu investasi 3 tahun
dan 5 tahun sesuai dengan kebutuhan perencanaan keuangan dan dapat dijual
sebelum jatuh tempo
·
Hasil penerbitan digunakan
untuk pembiayaan infrastruktur dan Pembangunan
Risiko Investasi SR019
·
Risiko Gagal Bayar (Default
Risk), dimana risiko ini hampir tidak ada karena SR dijamin negara
·
Rsiko Pasar (Market Riks)
, potensi kerugian bagi investor apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga
yang menyebabkan penurunan harga sukuk ritel di pasar sekunder dan investor
menjual sukuk ritelnya di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Mitigasi dapat
dilakukan dengan tidak menjual SR di pasar sekunder ketika sedang mengalami
penurunan.
·
Risiko Likuiditas (Liquidity
Risk), potensi investor sukuk Ketika memerlukan dana tunai mengalami
kesulitan dalam menjual SR di pasar sekunder pada tingkat harga (pasar) yang
wajar. Mitigasi dilakukan dimana investor dapat menjual melalui Mitra
Distribusi atau Bank dan Lembaga Keuangan lainnya.
Untuk membeli SR019 di periode penawaran dari tanggal 1
– 20 September 2023 saat ini dapat dilakukan di Mitra Distribusi SR019 sebanyak
32 Mitra Distribusi (MIDIS) yang terdiri dari Bank Syariah, Bank Konvesional,
Peruhahaan Efek Khusus, Perusahaan Efek, Fintech Companies dan Konsultan Hukum.
Untuk mendapatkan daftar MIDIS dapat di cek di website www.djppr.kemenkeu.go.id.
Penulis :
Gusti Ngurah Sandiana, CFP
Komentar0