Lombok Barat - Bertempat di Aula SMAN 1 Lembar, Calon Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat melaksanakan aksi nyata dalam upaya pengembangan diri dan pengembangan rekan sejawat melalui kegiatan “Workshop Peningkatan Kompetensi Guru melalui Komunitas Praktisi Guru Penggerak” dengan mengangkat materi RPP berdiferensiasi.
Kegiatan ini dihadiri Kasi Kurikulum Bidang Pembinaan SMA Dikbud Provinsi NTB, Puri Susanto, M.Ed, Kepala SMAN 1 Lembar, Drs. Wasis Mujiono, M.Pd dan diikuti 35 orang Guru SMAN 1 Lembar.
Kepala SMAN 1 Lembar Drs. Wasis Mujiono, M.Pd mengatakan bahwa pihaknya mendukung terbentuknya komunitas praktisi dalam upaya peningkatan kompetensi guru yang diwujudkan dalam kegiatan workshop yang melibatkan calon guru penggerak SMA N 1 Lembar, SMPN 2 Lembar dan SDN 2 Lembar.
"Banyak pembelajaran baru yang didapat dari calon guru penggerak. Ini cara praktik terbaik untuk melakukan transformasi pendidikan," katanya, Sabtu (11/9/2021) dihadapan peserta kegiatan.
Sementara itu, Kasi Kurikulum Bidang Pembinaan SMA Dikbud Provinsi NTB, Puri Susanto, M.Ed, memberikan apresiasi kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa tantangan yang dialami guru dalam upaya menciptakan pembelajaran yang berdampak pada anak demi mewujudkan merdeka belajar selama masa pandemi melalui penerapan pembelajaran dari rumah mengharuskan guru untuk terus melakukan peningkatan kompetensi diri. Namun kebanyakan guru memiliki keterbatasan dalam kesempatan memperoleh wadah pengembagan dirinya.
“Tantangan guru mengalami defisit pengetahuan mengajar karena kurangnya pelatihan,” katanya.
Menurutnya, kegiatan workshop ini menjadi wadah tepat bagi guru untuk belajar dan berbagi inspirasi bersama.
Kegiatan workshop ini menjadi salah satu bukti aksi nyata pembelajaran yang kolaboratif dari para calon guru penggerak bersama guru-guru di SMAN 1 Lembar demi mewujudkan cita-cita bersama dalam memberikan pelayanan terbaik untuk siswa.
"Guru penggerak ini diharapkan menjadi motor penggerak di sekolah, kemudian menggerakkan guru lainnya sehingga akan terwujud pembelajaran yang efektif,” jelasnya seraya memberi dukungan dan semangat kepada calon guru penggerak dan komunitas praktisi untuk terus meningkatkan kapasitas diri juga diberikan.
"Selamat melanjutkan usaha meningkatkan kapasitas diri, skill, keterampilan dan tentunya ilmu," cetusnya.
Dalam kegiatan itu para pemateri berupaya untuk merancang dan menyajikan kegiatan yang menyenangkan bagi para peserta, untuk mengawali workshop Arief Rahman Hakim selaku pemateri dari calon guru penggerak asal SMAN 1 Lembar memandu peserta untuk membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas ini dibuat, disepakati dan dilaksanakan oleh peserta untuk menunjang proses workshop agar berjalan dengan nyaman dan menyenangkan.
Pembuatan kesepakatan kelas adalah salah satu bentuk manajemen kelas yang dipraktikkan langsung di workshop ini. Materi kemudian dilanjutkan dengan pengenalan Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara oleh Ayu Sukmayani selaku Pengajar Praktik CGP.
Para peserta mencari dan menemukan sendiri pokok pikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara melalui beragam media yang peserta senangi kemudian dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dari hasil pencarian dalam bentuk beragam jenis produk seperti puisi, pantun, tulisan dan kata kunci sesuai dengan minat peserta.
Para peserta kemudian diajak mengingat karakter siswanya masing-nasing di kelas dan berdiskusi untuk memahami pentingnya pembelajaran berdiferensiasi yang memfasilitasi keberagaman siswa.
Baharudin selaku pemateri calon guru penggerak asal SDN 2 Lembar mengatakan bahwa workshop ini tidak hanya berhenti pada tahap memahami filosofi pendiidkan dan mengetahui manfaat dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi, namun peserta diajak untuk mengenali diri sendiri melalui tes gaya belajar.
Sementara itu, Rudi Afandi selaku pemateri calon guru penggerak dari SMA N 1 Lembar mengajak peserta untuk mengenali dirinya, memberikan pemahaman kepada peserta bahwa guru juga memiliki karakteristik yang beragam dan perlu kiranya pemateri mengakomodir keberagaman itu.
Suhirno calon guru penggerak asal SMPN 2 Lembar mengajak peserta di dalam kelompoknya masing-masing membuat perencanaan pembelajaran yang memfasilitasi keberagaman peserta didik melalui RPP berdiferensiasi.
"Saya berharap kegiatan komunitas praktisi ini diharapkan terus berlanjut untuk menciptakan kolaborasi yang harmonis demi mewujudkan transformasi pendidikan," katanya.(red)
Komentar0