BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

GPP NTB Siap Membumikan Pancasila

MATARAM, - Jajaran pengurus DPD Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) Provinsi NTB resmi dilantik, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Selasa 10 November 2020.

Kegiatan pelantikan dilakukan secara virtual terpusat dari DPP GPP di Jakarta, diikuti delapan DPD Provinsi termasuk NTB. 

Maklumat deklarasi dan pelantikan dipimpin Ketua Umum GPP, Dr Antonius Manurung MSi. Kegiatan juga dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Jenderal TNI (Purn) H Wiranto, dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Dr KH Yudian Wahyudi dan sejumlah tokoh lainnya.

Sementara jajaran DPD GPP NTB mengikuti kegiatan virtual di Ruang Dewi Uma, Hotel Bidari Lombok, Kota Mataram, dihadiri Sekretaris Dewan Pakar DPP GPP, Dr Nyoman Astawa MSi.

Jajaran pengurus DPD GPP NTB juga mewakili segenap unsur yang terdiri dari berbagai latar belakang sosial, pendidikan, etnis dan agama.

Ketua DPD GPP Provinsi NTB, Dr H Sunardi Ayub SH menegaskan, GPP NTB siap melangkah untuk membumikan Pancasila di NTB.

"Tentu kita siap sedia membumikan Pancasila. Artinya Pancasila sebagai ideologi harus bisa diimplementasikan secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat," tegasnya.

Sunardi mengatakan dinamika hidup berbangsa dan bernegara dalam berbagai hal ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, diakui, atau tidak, yang jelas semua merasa kondisinya belum seperti yang diharapkan.

Buruknya tingkat keadilan sosial, kemiskinan, kerusakan lingkungan, dan meningkatnya kerusakan sosial, penyakit masyarakat, kriminal, narkoba, korupsi, penipuan, pelecehan, pelanggaran HAM, mencerminkan terjadinya Demoralisasi, De-humanisme dan De-ideologi dalam kehidupan berkebangsaan dan bernegara.

"Ini berujung pada terhambatnya kemajuan dan harapan kesejahteraan generasi bangsa. Sehingga implementasi nilai-nilai luhur dari lima sila dalam Pancasila menjadi salah satu hal utama yang harus dilakukan," ujarnya.

Sunardi berharap agar jajaran pengurus DPD GPP NTB untuk bersama-sama dengan spirit nilai Pancasila untuk terus berdedikasi dalam menjaga keutuhan NKRI dan persatuan Indonesia.

"Apalagi saat ini kondisi bangsa Indonesia bisa dianggap darurat faham atau ideologi intoleransi dan radikalisme akibat pemahaman dari penganut ajaran yang begitu sempit sehingga dapat mencuci otak dalam waktu singkat dan menjadi seorang yang sangat intoleransi bahkan radikal, tentu ini kondisi yang sangat berbahaya dan mengancam keutuhan bangsa kita," ujar Sunardi.

Menurutnya, bila doktrin-doktrin intoleransi dan radikalisme tersebut terus dilancarkan dan tanpa ada upaya membendungnya secara serius, akan dikhawatirkan konflik horizontal dan vertikal di tengah tengah masyarakat akan terjadi dan dapat menggangu stabilitas keamanan nasional bahkan dapat mengancam keutuhan NKRI, seperti yang telah terjadi di negara negara lain. 

"Padahal Pancasila itu sendiri sudah terbukti mampu menjadi perekat dan pemersatu di negeri ini, dan ini yang wajib kita jaga, termasuk salah satunya lewat kerja-kerja mulia yang kita gagas dan lakukan lewat wadah GPP ini," kata Sunardi Ayub. 

Ia menekankan, ada semangat dan keyakinan melalui Gerakan Pembumian Pancasila (GPP), untuk mengadakan perubahan pada kondisi yang lebih baik, secara progresif dan revolusioner bagi generasi penerus bangsa.

Sunardi memaparkan, Pancasila sebagai keyakinan Ideologi berkebangsaan, juga merupakan keyakinan dasar berkonstitusi dalam tatanan hidup bernegara.

"Pancasila ini jati diri karakter bangsa, yang memiliki nilai nilai luhur kearifan kemurnian jiwa dan semangat, yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lainnya," tukasnya.

Menurutnya, pembumian Pancasila harus didorong terutama bagi generasi muda. Apalagi, tantangan perkembangan teknologi informasi saat ini dinilai rentan masuknya ideologi-ideologi asing.

Jika setiap sila dalam Pancasila diterapkan dan diimplementasikan dengan optimal dalam kehidupan masyarakat, maka banyak permasalahan sosial yang bisa diatasi.

Di Indonesia, setiap suku tidak harus mengurangi kesukuannya. Setiap budaya etnis seni dan bahasa ibu yang ada tidak harus menyembunyikan seni budaya bahasanya.

Setiap agama dan aliran kepercayaan yang ada tidak harus menutup diri dan mengasingkan diri dari pergaulan kemanusiaan dengan sesama anak bangsa yang berbeda keyakinannya. 

"Inilah Indonesia yang damai dan bersatu. Inilah Indonesia yang kita impikan, kitalah Indonesia. Sebab, Pancasila adalah nilai-nilai luhur dari rakyat dan bangsa sendiri," katanya.

Sunardi mengatakan, DPD GPP NTB akan bersinergi dengan semua pihak untuk mendorong pembumian Pancasila di NTB ini. Sejumlah program kegiatan akan dilakukan DPD GPP NTB ke depan. Salah satunya adalah edukasi dan sosialisasi nilai nilai luhur Pancasila ke tengah masyarakat secara berkesinambungan.

Pada momentum Hari Pahlawan, Sunardi juga mengajak masyarakat merefleksikan jasa para pahlawan. Selain itu mengambil semangat nasionalisme dalam mengisi kemerdekaan saat ini dengan kegiatan positif dan produktif berlandaskan Pancasila.

"Dengan semangat patriotisme dan nasionalisme mari kita membumikan Pancasila," pungkasnya. (*)

Komentar0

Type above and press Enter to search.