BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Pasangan Jarot-Mokhlis (5) Berkomitmen Tingkatkan PAD


Sumbawa, - Pasangan Cabup/Cawabup Sumbawa, Jarot- Mokhlis (Nomor 5) dalam kampanyenya berjanji kepada masyarakat akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi dua kali lipat dari yang ada sekarang. Hal ini disampaikan  Calon Wakil Bupati Sumbawa Ir. Mokhlis dalam orasinya pada pelaksanaan kampanye di 5 titik di Dapil 1, Rabu (30/09/2020). 

Pria kelahiran Kecamatan Alas ini membeberkan bahwa untuk membangun suatu daerah, baik kota, kabupaten, provinsi  bahkan negara itu minimal tiga hal yang sangat dibutuhkan. Pertama yakni adanya uang. Tersedianya cukup uang ini untuk pembangunan. Kedua tersedianya tenaga kerja dan ketiga tersedianya teknologi. Bila ketiga komponen tersebut ada, maka akselerasi pembangunan daerah akan lebih baik.

Lalu bagiamana mengukur bahwa pembangunan daerah sukses atau tidak. Caranya yang pertama dengan melihat indeks pembangunan manusia (IPM). Dengan melihat IPM,  dapat diketahui derajat pendidikan, kesehatan, pertumbuhan ekonomi yakni menyangkut kesejahteraan. 

Kemudian untuk mengukur  kesejahteraan daerah, ada yang namanya PDRB. PDRB ini intinya menyangkut aktivitas sekonomi produksi barang dan jasa semua yang dihasilkan dalam satu tahun itu. 

“Sekarang  ini kita melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi Sumbawa  selama 5 tahun terakhir.  Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi mencapai angka 7,5 persen. Bagaimana tahun 2019 hanya 4, sekian persen. Jadi turun dia, bukan rata, apalagi naik. Artinya uang beredar di daerah untuk kemaslahatan umat bukannya bertambah tetapi jumlahnya semakin berkurang. Ternyata setelah saya cek lagi kenapa peredaran uang berkurang, PAD (APBD-Red) kita rata bahkan cenderung turun. Gak sampai 2 Triliun. Lalu bagaimanaa DAK kita hanya 220 miliar tetap aja begitu. Bagaimana dengan Penerimaan daerah dari segala sumber juga tetap begitu,”paparnya.

“Saya juga tidak mengerti kok bisa pendapatan asli daerah turun. Barangkali ada kaitan dengan profesionalitas pegawai yang ditempatkan,” tambahnya.

Ia mencontohkan, bahwa ada yang namanya hak/ruang publik dan hak/ruang privat. Seluruh masyarakat yang menggunakan barang atau ruang publik mempunyai kewajiban untuk membayar kepada negara.

“Pertanyaan kita, kok duitnya gak ada. Kemana saja. Contohnya pasang rekalame dimana-mana wajib bayar ke daerah. Kemudian sepeda motor dan mobil semakin banyak. Kok bisa retribusi parker yang semakin turun. Ada apa ini. Jadi banyak  sumber pendapatan yang tidak dikelola dengan baik. Apa yang terjadi sehingga untuk  pembangunan itu tidak ada penambahannya bahkan berkurang. Yang anehnya seluhruh tugas pembangunam fisik, sosial kemasyarakatan habis dibagi. Ada tugas dan fungsi SKPD, seluruh tugas ini dibagi habis dalam tugas dan fungsi daerah. Inipun tidak berjalan. Ketika Jarot-Mokhlis diberi amanah yang kecil-kecil juga akan kita benahi semua,” jelasnya.

Disampaikan juga, bahwa membangun Sumbawa tidak cukup dengan APBD saja. Tidak boleh lupa bahwa ada provinsi dan pusat. Sumbawa sebagai kabupaten yang paling luas dari kabupaten kota lainnya di NTB,  meskinya berhak mendapat APBD provinsi dan APBN jauh lebih banyak.

“Jika terpilih nanti kami berjanji akan mengejar hak- hak masyarakat Sumbawa dari provinsi dan pusat.  Bahkan, dari investtor kita akan berusaha menawarkan untuk menanamkan modal di  Sumbawa,” tandasnya.

Hal lainnya yang tidak luput dari perhatian Jarot-Mokhlis yakni mengenai lapangan kerja, kualitas tenaga kerja serta pembinaan keagamaan yang akan dibangkitkan melaui magrib mengaji. Jarot-Mokhlis akan memfasiliasi lingkungan RT/RW dengan TPQ. Terhadap lingkungan yang sudah memiliki KTP tinggal diintervensi saja. (Yd)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.