BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

PT AMGM Bagi Sembako, Rutin Berbuat Baik Tapi Sekali Tidak Akan Dikecam


Giri Menang, – Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat memberikan sambutan pada penyerahan bantuan sembako oleh PT Air Minum Giri Menang (AMGM) kepada masayarakat yang berada di sekitar sumber mata air dan saluran pipa PT AMGM bertempat di Bencingah Agung Kantor Bupati, Jumat (15/5).

Dikatakan Bupati, ketika pemerintah daerah atau lembaga apa saja melakukan perbuatan baik, maka pasti akan dianggap baik apalagi bila rutin dilakukan. Namun, sekali saja tidak dilakukan dengan alasan tertentu yang mungkin juga masuk akal, maka akan mendapat cibiran dan cemoohan, lebih-lebih menyangkut sumbangan.

“Orang yang rutin melakukan kebaikan dan sekali tidak, malah dikecam. Hal ini sebenarnya merupakan instrospeksi diri. Dan hal semacam ini seringkali yang menjadi korbannya adalah pemerintah,” kata Bupati.

Bupati memberi contoh, di Lombok Barat ada Guru Tidak Tetap (GTT) dengan honor rata-rata Rp 500 ribu per bulan. Ketika Pemda Lombok Barat telat membayar maka diasumsikan yang tidak-tidak, misalnya pemda dianggap tidak peduli. Padahal boleh jadi pembayaran yang telat karena masih ada prosedur yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Menurut Bupati, zaman sekarang ini, kebenaran kadang disalahtafsirkan dan bahkan dibalik kebenaran itu menjadi sesuatu yang tidak benar. Sebaliknya yang salah dibuat benar terutama karena perkembangan informasi dan teknologi khususnya melalui media sosial.

“Kita sering menggenaralisir, melihat satu kejelekan lalu menggenalarisirnya menjadi semua kejelakan, tapi sebaliknya ketika kita melihat banyak kebaikan kemudian satu saja ada yang jelek, kebaikan itu kita generalisir menjadi tidak ada. Ini segaja saya saya sampaikan untuk bersama-sama melakuka introspeksi dan mari nilai-nilai yng baik kita sebarkan di masyarakat,” ajak Bupati.

Menyinggung penyerahan sembako, kepada Dirut PT AMGM, HL Ahmad Zaini disampaikan terima kasih atas inisiasinya memberikan sembako bagi masyarakat yang berasal dari sumber air PDAM termasuk jalur perpipaan yang dilewati PDAM. Pemberian ini akan sangat bermanfaat karena saat ini masarakat begitu terpuruk akibat Covid-19 ini. Ekonomi, katanya, hampir tidak bergerak kecuali pertanian. Pariwisata yang menjadi andalan pendapatan daerah pun saat ini hampir mati.

“Adanya berbagai bantuan dari lembaga-lembaga atau pihak-pihak yang memberikan bantuan kepada masyarakat saat ini dari berbagai sumber  terkadang sering ada gejolak, terkait pendataan penerima. Kita akui data kita masih belum beres. Yang menyebabkan ada gejolak biasanya karena pendistribusiannya tak sama waktunya dari berbagai sumber tersebut. Ada warga yang tidak terdata di JPS Mantap Lobar, bisa jadi warga tersebut mendapatkan JPS dari sumber lain seperti JPS Provinsi, BLT desa dan lainnya. Kita hindari penerima yang mendapatkan double sumbangan. Karena kita tak membolehkan warga mendapat sumbangan ganda,” tegas Bupati.

Bupati menjelaskan, diperlukan kerja ekstra untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat. Masyarakat sulit menerima karena bahasa yang dipakai komunikasi tidak nyambung atau karena sebab ketidakaksaraan warga itu sendiri. Karena itu diperlukan kerjasama yang baik dan saling memahami, ujarnya.

Bupati mengajak masyarakat melalui pemerintah kecamatan dan desa agar bekerjasama supaya wabah Covid-19 ini cepat selesai. Covid-19 ini, lanjutnya, tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja. Covid ini bisa selesai hanya dengan partisipasi dan kesadaran masyarakat karena sumber penularanya ada di masyarakat.

“Kalau Bahasa pasarannya itu ini merupakan penyakit kumpul-kumpul, penyakit kerumunan. Di mana orang banyak dan sering berkumpul di sanalah kemungkinan penularan paling tinggi. Mari kita ajak masyarakat kita untuk sementara ini menghindari kerumunan. Kalaupun kumpul-kumpul hendaknya tetap mematuhi prokol kesehatan pencegahan Covid-19 ini,” ajaknya.

Bupati menegaskan itu, karena menurutnya, seseorang tidak pernah tahu pasti dirinya terjangkit Covid-19. Jika penyakit lain bisa dikenali dan bisa dihindari, namun Corona tak bisa dilihat. “Kami harapkan para Kades di masing-masing desa bisa mengajak masyarakat untuk menghindari sebaran Covid-19 ini,” harapnya.

Direktur PT AMGM HL Ahmad Zaini mengungkapkan, kegiatan berbagi menjelang hari Raya Idul Fitri sudah lebih dari empat kalinya dilakukan. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Pemberian paket sembako ini, jelasnya, diarahkan untuk warga masyarakat di sekitar sumber mata air dan warga yang tinggal di sekitar jalur perpipaan PDAM Giri Menang Mataram.

Paket sembako yang didistribusikan sebanyak 1.861 yang tersebar di 22 desa yang ada di Kecamatan Lingsar, Narmada dan Gunungsari. 1.316 paket didistribusikan ke warga sumbe mata air dan sisanya dibagikan kepada tukang sapu, jaga malam dan tenaga penggalian saluran pipa.

“Saya berkeyakinan paket sembako ini akan tepat sasaran untuk disalurkan. Sesuai dengan protocol kesehatan pencegahan Covid-19 ini, paket sembako ini didistribusikan ke kantor desa. Warga yang berhak menerima akan mengambilnya langsung dari kantor desa,” ujar Zaini.(red)

Komentar0

Type above and press Enter to search.