BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Cegah Pekerja Anak di Lombok, Sampoerna Gelar Festival ‘Rumah Pintar’


Nusa Tenggara Barat, – Sebagai wujud komitmen mencegah dan meminimalisir keterlibatan anak-anak dalam perkebunan dan pengolahan tembakau, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) secara konsisten melaksanakan program ’Rumah Pintar’ di NTB sejak 2016. Rumah Pintar merupakan program layanan bagi anak-anak usia 7-18 tahun (SD-SMA) dengan kegiatan positif dan edukatif. Program ini juga merupakan upaya Sampoerna mendukung kebijakan pemerintah mencapai “Indonesia Bebas Pekerja Anak 2022”.

Sebagai puncak rangkaian kegiatan, Sampoerna menggelar Kompetisi Anak di Bencingah, Lombok Tengah pada 26 Desember 2018 bermitra dengan Koalisi Perempuan Indonesia dan Festival Rumah Pintar di Selong, Lombok Timur pada 27 Desember 2018 bermitra dengan Lembaga Transform. Kedua acara tersebut bertujuan untuk menampilkan hasil pembelajaran dan keterampilan anak-anak yang beraktivitas di Rumah Pintar dalam rangka memotivasi serta menjauhkan mereka dari aktivitas di ladang tembakau.

Kepala Hubungan Daerah & CSR Sampoerna, Ervin Laurence Pakpahan menjelaskan, ”Kami bersama mitra, baik LSM maupun pemasok, berkomitmen mencegah dan mengeliminasi praktik pekerja anak di Lombok. Oleh karena itu, melalui payung program tanggung jawab sosial perusahaan ’Sampoerna Untuk Indonesia’, kami mempersembahkan program Rumah Pintar untuk menyediakan ruang belajar dan bermain yang produktif bagi anak-anak di luar waktu sekolah,”
Pada tahun 2018, terdapat 22 Rumah Pintar di berbagai wilayah NTB. Dari jumlah tersebut, 8 Rumah Pintar bermitra dgn Koalisi Perempuan Indonesia dan 14 Rumah Pintar bermitra dengan Lembaga Transform. Kedua acara puncak dilaksanakan untuk menampilkan keterampilan anak-anak selama mengikuti kegiatan belajar di Rumah Pintar. Ajang tersebut diharapkan dapat memberi motivasi bagi anak-anak untuk secara aktif terlibat kegiatan yang sesuai dengan usianya.

Lebih lanjut Sekretaris Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia NTB, Selly Ester Br Sembiring memaparkan tujuan pelaksanaan, ”Selain ditujukan untuk mengurangi keterlibatan anak-anak di pertanian tembakau, kegiatan ini juga berupaya untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Kompetisi Anak adalah ruang untuk saling berbagi pengalaman, tukar pengetahuan dan informasi bagi anak-anak, tutor, pengelola Rumah Pintar, maupun pemangku kepentingan lainnya,”
Berdasarkan data Lembaga Transform, program Rumah Pintar telah menjadi tempat bermain dan belajar bagi 7.037 anak atau 74 persen dari total jumlah anak-anak di 14 desa, sehingga mereka tidak menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan di ladang tembakau. Daerah yang dipilih untuk lokasi program adalah desa penghasil tembakau, seperti Desa Padamara, Setanggor, Jantuk, Kabar, Rumbuk, Sukadana, Montong Baan, Sakra Selatan, Gelanggang, Bungtiang, Senyiur, Batu Putik, Sepapan, dan Jerowaru. Program ini juga melibatkan 163 orang warga setempat sebagai fasilitator lapangan, pengelola, dan mentor.


”Dari hasil evaluasi yang kami lakukan, ternyata program ini mampu mengubah kebiasaan dari 74 persen anak-anak yang dulunya turut beraktivitas di kebun tembakau setelah pulang sekolah. Sekarang, alih-alih pergi ke kebun, anak-anak dapat singgah ke Rumah Pintar untuk mengembangkan minat dan bakat mereka,” ujar Direktur Lembaga Transform, Suyono.
Berbagai aktivitas edukatif bagi anak-anak usia sekolah ditawarkan di Rumah Pintar antara lain kursus gratis berbagai mata pelajaran seperti bahasa inggris, komputer, matematika, kegiatan olahraga, pengembangan kesenian tradisional, seni tari, bela diri, renang, permainan, dan kegiatan vokasi. Selain itu, untuk menunjang kegiatan-kegiatan tersebut, sejumlah fasilitas juga disediakan, di antaranya lapangan bermain, permainan edukatif, perangkat visual penunjang pembelajaran, dan lainnya.

Kompetisi Anak yang dilaksanakan di hari pertama terdiri dari lomba mata pelajaran maupun permainan, ’Rumpin Award’ sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai pihak yang telah berpartisipasi terhadap pelaksanaan program, dan pembacaan ’Deklarasi Pemenuhan Hak-Hak Anak dan STOP Pekerja Anak’ oleh perwakilan pelajar, petani binaan, buruh tani, tutor dan pengelola ’Rumah Pintar’, serta orang tua murid. Festival Anak pada hari kedua berbentuk pameran dengan melibatkan Rumah Pintar dari berbagai desa. Masing-masing perwakilan memamerkan fasilitas belajar seperti komputer, peralatan musik tradisional, fasilitas edugames, dan hasil karya kerajinan anak-anak untuk memperkenalkan fasilitas pendukung pembelajaran dan capaian program.

Dalam pelaksanaan kompetisi dan festival ini, Sampoerna bersama kedua LSM melibatkan Pemerintah Daerah terkait dari Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur serta perangkat desa, mitra pemasok, pengelola dan tutor, para petani tembakau, maupun anak-anak yang telah memanfaatkan program ini untuk mengisi waktu mereka sepulang sekolah.
Sampoerna mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mencegah keterlibatan pekerja anak di ladang tembakau dan perkebunan lainnya.

 ”Kami percaya bahwa anak-anak memiliki hak untuk bermain dan belajar sesuai usianya. Oleh karena itu, program Rumah Pintar diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan kebijakan untuk menunjang perkembangan anak-anak. Kami memulai program ini sejak 2016 dengan tujuan dapat menghasilkan dampak positif jangka panjang, khususnya bagi peningkatan kompetensi generasi muda dan mencapai ’Indonesia Bebas Pekerja Anak’,” pungkas Ervin.

#  #  #

Lampiran foto:

Keterangan foto: Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Lombok Tengah Muliardi Yunus memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan "Kompetisi Anak", di Bencingah, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Rabu (26/12/2018). Kegiatan yang diselenggarakan oleh PT HM Sampoerna Tbk. ini bertujuan untuk menampilkan hasil pembelajaran dan keterampilan anak-anak selama beraktivitas di "Rumah Pintar". Program "Rumah Pintar" yang dilaksanakan di NTB secara konsisten sejak tahun 2016 ini merupakan wujud komitmen PT HM Sampoerna Tbk. dalam mencegah dan meminimalisir keterlibatan anak-anak dalam kegiatan perkebunan dan pengolahan tembakau.


Keterangan foto: Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Muliardi Yunus (ketiga kiri), Perwakilan PT HM Sampoerna Tbk. Farraz Ramzy (kiri) Sekretaris Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia NTB Selly Ester Br Sembiring (tengah) didampingi sejumlah pejabat dinas di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, berfoto bersama perwakilan pelajar, petani binaan, buruh tani, tutor dan pengelola "Rumah Pintar", serta orang tua murid, usai menandatangani "Deklarasi Pemenuhan Hak-Hak Anak dan STOP Pekerja Anak", di Bencingah, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Rabu (26/12/2018). Program "Rumah Pintar" yang dilaksanakan di NTB secara konsisten sejak tahun 2016 ini merupakan wujud komitmen PT HM Sampoerna Tbk. dalam mencegah dan meminimalisir keterlibatan anak-anak dalam kegiatan perkebunan dan pengolahan tembakau.


Keterangan foto: Sekretaris Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia NTB, Selly Ester Br Sembiring (kiri), memberikan sambutan dalam "Kompetisi Anak", di Bencingah, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Rabu (26/12/2018). Kegiatan yang diselenggarakan oleh PT HM Sampoerna Tbk. ini bertujuan untuk menampilkan hasil pembelajaran dan keterampilan anak-anak selama beraktivitas di "Rumah Pintar". Program "Rumah Pintar" yang dilaksanakan di NTB secara konsisten sejak tahun 2016 ini merupakan wujud komitmen PT HM Sampoerna Tbk. dalam mencegah dan meminimalisir keterlibatan anak-anak dalam kegiatan perkebunan dan pengolahan tembakau.


Keterangan foto: Kelompok tari dari "Rumah Pintar" Desa Gereneng, Kabupaten Lombok Timur, menampilkan kreasi kesenian tari Sesek dalam "Kompetisi Anak", di Bencingah, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Rabu (26/12/2018). Kegiatan yang diselenggarakan oleh PT HM Sampoerna Tbk. ini bertujuan untuk menampilkan hasil pembelajaran dan keterampilan anak-anak selama beraktivitas di "Rumah Pintar". Program "Rumah Pintar" yang dilaksanakan di NTB secara konsisten sejak tahun 2016 ini merupakan wujud komitmen PT HM Sampoerna Tbk. dalam mencegah dan meminimalisir keterlibatan anak-anak dalam kegiatan perkebunan dan pengolahan tembakau.


Keterangan foto: Kelompok tari "Baiq Sakra", dari "Rumah Pintar" Desa Sakra, Kabupaten Lombok Timur, menampilkan kreasi kolaborasi kesenian tari Cilinaya, Patak Reket, dan Nirmala, dalam "Kompetisi Anak", di Bencingah, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Rabu (26/12/2018). Kegiatan yang diselenggarakan oleh PT HM Sampoerna Tbk. ini bertujuan untuk menampilkan hasil pembelajaran dan keterampilan anak-anak selama beraktivitas di "Rumah Pintar". Program "Rumah Pintar" yang dilaksanakan di NTB secara konsisten sejak tahun 2016 ini merupakan wujud komitmen PT HM Sampoerna Tbk. dalam mencegah dan meminimalisir keterlibatan anak-anak dalam kegiatan perkebunan dan pengolahan tembakau.


Keterangan foto: Dua pelajar mengamati galeri potret kegiatan "Rumah Pintar" yang ditampilkan dalam "Kompetisi Anak", di Bencingah, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Rabu (26/12/2018). Kegiatan yang diselenggarakan oleh PT HM Sampoerna Tbk. ini bertujuan untuk menampilkan hasil pembelajaran dan keterampilan anak-anak selama beraktivitas di "Rumah Pintar". Program "Rumah Pintar" yang dilaksanakan di NTB secara konsisten sejak tahun 2016 ini merupakan wujud komitmen PT HM Sampoerna Tbk. dalam mencegah dan meminimalisir keterlibatan anak-anak dalam kegiatan perkebunan dan pengolahan tembakau.

- Selesai -

Tentang PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)
Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna – yang merupakan afiliasi PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International Inc. – adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama berfokus pada produksi dan penjualan rokok kretek. Perusahaan memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang terkenal seperti Sampoerna A, Raja Kretek legendaris Dji Sam Soe, Sampoerna U, dan Sampoerna Kretek. Perusahaan juga mendistribusikan merek rokok Marlboro di seluruh Indonesia, melalui perjanjian distribusi jangka panjang dengan PT Philip Morris Indonesia. Sampoerna mengoperasikan tujuh pabrik di pulau Jawa dan bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret, dengan total tenaga kerja – langsung maupun tidak langsung – sekitar 67.400 karyawan, yang sebagian besar bekerja di lini produksi Sigaret Kretek Tangan. Sampoerna mendistribusikan produknya melalui 106 kantor area penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia.

Sampoerna merupakan emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham “HMSP.”

Sekilas tentang Sampoerna untuk Indonesia
Sampoerna untuk Indonesia merupakan rangkaian kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh PT HM Sampoerna Tbk. sebagai bentuk sumbangsih dan peran serta perusahaan dalam memajukan Bangsa dan masyarakat Indonesia, sekaligus untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi masyarakat agar dapat melakukan yang terbaik bagi dirinya sendiri dan bangsa Indonesia. Kegiatan dan program “Sampoerna Untuk Indonesia” mencakup berbagai bidang, antara lain pendidikan, pemberdayaan perempuan, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan tanggap darurat bencana.



Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.