MATARAM, - Pandemi Covid -19 ini sangat dahsyat berdampak terhadap keberlangsungan sektor UMKM. Dampaknya melebihi krisis moneter 1998 lalu.
Demikian Pengusaha Nasional Sandiaga Uno dalam talkshow bertema "Nasib UMKM di tengah pandemi Covid-19" Sabtu (22/8).
"Para pelaku UMKM harus tetap semangat dan bangkit di tengah pandemi ini," katanya melalui aplikasi live zoom.
Dilanjutkannya, pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berdampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ia menceritakan pada saat krisis moneter tahun 1998 lalu, ia merupakan karyawan salah satu perusahaan yang sempat di PHK.
"Tahun 1998 krisis moneter. Ada 15 juta orang yang kehilangan pekerjaan. Sekitar 47 persen UMKM terdampak," ujar Sandiaga.
Menurutnya di tengah pandemi ini, ia mengajak para pelaku UMKM tidak boleh pesimis, jangan mudah menyerah, dan harus bangkit.
"Saat krisis seperti ini, pelaku UMKM harus mampu membaca peluang. Perlu adaptasi di tengah prilaku konsumen yang berubah," imbuhnya.
Dikatakannya, saat krisis seperti ini pelaku UMKM harus berinovasi serta memanfaatkan kanal pemasaran dan penjualan online untuk menjaga keberlangsungan usaha. Pandemi ini membuat pelaku UMKM perlu menata ulang strategi bisnis.
"Pelaku UMKM harus benar-benar memperhitungkan pengeluaran keuangannya," tukasnya.
Ia berharap pemerintah Provinsi NTB, dan pemerintah Kabupaten Kota memperhatikan pelaku UMKM dengan terus memberikan bantuan tunai dengan mengunakan data yang akurat.
"Pemerintah dan pelaku UMKM perlu bersinergi dan bersatu padu. Saya yakin pandemi ini pasti berlalu," pesannya.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi NTB dari fraksi Partai Gerindra Nauvar F Farinduan mengatakan bahwa pelaku UMKM sangat terkena dampak pandemi ini. Dari data BPS tahun 2017 lalu, ada sekitar 648 ribu pelaku UMKM. Namun dari data itu, ada sekitar 48 ribu UMKM yang aktif. Dinas terkait perlu melakukan pemetaan yang jelas terhadap pelaku UMKM di Bumi Gora ini.
"Untuk menunjang eksistensi pelaku UMKM, pemerintah perlu memperhatikan keberlangsungan pelaku UMKM," katanya.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu melakukan pembinaan yang kontinyu dengan melakukan berbagai strategi. Strategi yang pertama pemerintah perlu mengidentifikasi sumber daya pelaku UMKM, kedua, perlu adanya peningkatan kapasitas SDM pelaku UMKM, ketiga penguatan jaringan, entitas unit usaha dan ekosistemnya perlu didukung dengan ketersedian bahan baku dasar, pembiayaan kredit usaha.
"Namun demikian kita harus pahami keterbatasan pemerintah, perlu keterlibatan UMKM. Saya meyakini pelaku UMKM bisa menjadi kekuatan ekonomi masyarakat," katanya.
Menurutnya, UMKM sangat penting dalam menggerakan ekonomi daerah. UMKM itu mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,2 juta tenaga kerja lokal.
"Keberadaan UMKM juga mampu membuka lapangan kerja daerah. Kita berharap UMKM menjadi roda perekonomian daerah," katanya seraya mengatakan pemerintah dalam hal ini OPD teknis perlu memperhatikan pelaku UMKM.
Sementara itu, Abdul Hadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) LBS Mandiri Serbat Jahe dari Dusun Longseran Barat Desa Langko Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat mengatakan bahwa pandemi ini sangat berdampak terhadap usaha yang dilakoni selama ini yakni minuman serbat jahe.
Sebelum pandemi ini usaha minuman serbat jahe mampu meraup untung puluhan juta. Pasalnya, permintaan akan produk serbat jahe belakangan ini cukup tinggi dari biasanya, setelah adanya penyebaran wabah virus corona yang dialami beberapa negara, termasuk Indonesia didalamnya NTB. Kondisi ini membuat usaha serbat jahe ini layaknya bencana membawa berkah.
"Alhamdulillah, pemerintah Provinsi NTB mengakomodir produk ini dalam JPS gemilang," katanya.
Dikatakannya dengan adanya JPS ini, usahanya terbantu, yang terpenting ia bisa menghidupi karyawan.
"Peraturan Gubernur NTB yang mengatur tentang bela beli produk lokal ini jangan sampai hanya tempelan saja. Saya berharap produk UMKM ini bisa di pakai di semua instansi. Misalnya, gula pasir di ganti gula semut , maka akan membantu lapangan kerja," katanya.(sh)
Komentar1
We some of as far as possible their quiet an ideal opportunity to TV - kid's shows and kids' motion pictures are very acceptable when Mom and Dad need some calm time. https://jenga-game.com/reviews/best-board-games-for-8-players/
BalasHapus