BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

New Normal, UNW Permudah Mahasiswanya



Mataram, - Covid-19 tidak hanya melumpuhkan dunia kesehatan dan perekonomian global, namun dampak terbesar saat ini dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Berbagai permasalahan datang mulai dari level pendidikan terendah yakni Paud hingga perguruan tinggi. Peserta didik yang awalnya dirumahkan sejak Maret lalu, lama kelamaan mulai jenuh dan mereka mulai ingin belajar lagi di sekolah secara normal. Namun ketentuan dari pemerintah yang begitu ketat tidak serta merta membuat longgar sekolah atau perguruan tinggi untuk membuka diri menjalankan proses belajar mengajar. Pun begitu halnya dengan pondok pesantren. Berbagai aturan telah dan sedang digodok untuk mulai membuka lembaga pendidikan dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Di Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram misalnya, sejak dibukanya pendaftaran mahasiswa baru hingga digelarnya proses belajar mengajar untuk mahasiswa lama, masih menunggu instruksi pemerintah.

Rektor UNW HL. ABD Muhyi Abidin, MA, mengatakan sejak Covid-19 datang bagi kampus permasalahan juga datang, mulai dari dirubahnya materi pendidikan hingga sistem pendidikan yang membutuhkan adaptasi kenormalan baru (New Normal).

"Selama adaptasi, pendidikan mengalami jeda. Artinya ada cukup banyak yang seharusnya bisa kita lakukan seperti transfer ilmu pengetahuan yang awalnya normal dan lancar tapi terhambat, namun kita di kampus UNW ini cukup tanggap sejak diumumkannya New Normal kita sudah melaksanakan pembelajaran lewat daring, pertemuan antar pendidik juga kita kurangi. Aturan yang dibuat pemerintah hampir seluruhnya kita jalani. Kami berupaya ada tatap muka antara mahasiswa dengan dosen, misalnya di satu prodi ada tiga kelas kita atur yang boleh masuk satu kelas, sisanya melalui daring," kata mantan anggota DPD RI ini di Mataram, Senin (27/7).

Untuk pembekalan bagi mahasiswa KKN, pihaknya telah memberi pembekalan selama dua hari. Kemudahan untuk mahasiswa ujar Muhyi diprioritaskan untuk kelancaran mereka di masa Pandemi ini.

"KKN tanggal 5 Agustus mendatang kita tetapkan dengan tema hidup sehat, pembekalan awal untuk KKN mahasiswa harus taat aturan protokol kesehatan. Mereka kita tensi semua. Kami tidak melakukan rapid tes karena kami rasa berlebihan, toh mereka berkumpul gak lama karena kita batasi tak lebih dari 3 jam. Pembekalan sekarang dua hari cukup yang awalnya kita berlakukan biasanya seminggu. Kita buat  mahasiswa itu mudah," terangnya.

Untuk pendaftaran mahasiswa baru, Muhyi mengakui tak semua calon mahasiswa mampu mendaftar lewat online karena mungkin ketiadaan sinyal di desanya dan karena mereka ingin datang ke UNW langsung untuk mendaftar. Hingga saat ini UNW masih menerima pendaftaran karena pihaknya memperpanjang waktu pendaftaran.

"1760 calon kita terima sesuai daya tampung. Tapi mungkin pendaftar gak sampai segitu karena kampus kita sudah ada juga misalnya di Sumbawa. Kita tak perlu banyak mahasiswa yang paling penting proses belajar mengajar lancar. Di era new normal ini banyak mahasiswa yang mau segera masuk kampus seperti biasa dengan normal. Di kampus pengembangan di Lombok Utara misalnya enggak apa-apa kuliah normal karena mahasiswa gak  terlalu banyak disitu," ujarnya.

Dalam proses pembelajaran melalui daring pihaknya juga mengakui masih kesulitan karena harus berlaku adil dan bijak untuk mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan kuliah via daring seperti membeli paket data internet.

"Aplikasi zoom ini ken mahal, kami pernah ngadu ke DPRD NTB mengajukan agar ada semacam kebijakan penganggaran stimulus bagi mahasiswa untuk pembiayaan data internet, kalau dosen sudah kita sediakan dikampus, saat daring di rumah juga kita kasi uang penggantian penggunaan paket data internet," ungkapnya.

Muhyi mengajak masyarakat terutama calon mahasiswa baru di era new normal ini untuk menunggu  himbauan tentang mulai diijinkannya kampus menggelar proses belajar mengajar dari pemerintah.

"Saya yakin analisa pemerintah tentang covid ini sudah tuntas, saya secara pribadi menekankan kepada masyarakat untuk mentaati himbauan itu. Namun pemerintah juga harus tegas dalam memberi  keterangan detil dan pas tentang Covid ini agar tidak menyebabkan ketakutan berlebihan di masyarakat.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.