BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

TP-PKK Pelopori Gerakan Maskerisasi Untuk Anak-Anak NTB


Mataram, - Melihat kondisi di NTB saat ini , berdasarkan data yang di rillis Tim Gugus Tugas hingga 1 Juni 2020, dari 670 pasien penderita Covid-19, terdapat 88 anak usia dibawah umur 18 tahun, terdampak wabah Coronavirus disease (COVID-19).

"Jumlah ini merupakan persentase terbesar di Indonesia," kata Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, M. Sc.,, pada acara peluncuran Gerakan Maskerisasi Untuk Anak, sekaligus pemasangan simbolis masker, Selasa (2/6/2020) di pasar Kebon Roek Kota Mataram.

Menurutnya, kondisi ini sudah sangat memprihatinkan. Ditambah lagi, angka ini terus bertambah akhir-akhir ini. Jumlah balita dan anak yang terpapar Covid-19 di NTB terus mengalami peningkatan. Sejak tanggal 31 Mei 2020 jumlah balita yang terpapar Covid-19 sebanyak 41 orang (0-5 tahun), pada anak (6-18 tahun) sebanyak 45 orang. Sehingga jumlahnya mencapai 86 orang anak.

Angka ini terus meningkat, per 1 Juni 2020 terjadi penambahan 2 orang  anak yang positif, sehingga jumlah anak yang terpapar Covid-19 di NTB menjadi 88 orang anak. Jumlah itu menjadikan NTB sebagai daerah urutan kedua nasional sebagai daerah terbanyak kasus positif pada anak setelah Jawa Timur.

Apalagi lanjutnya, di NTB ada 1,8 juta anak yang harus diperhatikan dan mendapat dukungan supaya terus dijaga dan dilindungi dari penyebaran wabah Covid-19 agar tumbuh dan berkembang dengan sehat. Untuk itu, melihat kondisi ini TP-PKK Provinsi NTB bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mmempelopori meluncurkan gerakan memakai masker untuk anak.

Mengusung moto, "Ayo tetap pakai masker untuk melindungi anak dan keluarga kita dalam memutus penyebaran Covid-19" gerakan bagi masker gratis untuk anak ini juga merupakan bentuk kepedulian bersama terhadap kesehatan dan tumbuh kembangnya anak sebagai generasi masa depan bangsa Indonesia," jelas wanita yang akrab disapa Bunda Niken ini.

Anak-anak merupakan golongan yang rentan terhadap penularan pandemic Corona Virus, yang wajib dijaga dan dilindungi. Pantuan kami jelasnya, selama ini anak-anak luput dari perhatian gerakan wajib memakai masker saat keluar rumah. "Selama ini Pemerintah gencar membagikan dan menghimbau masyarat menggunakan masker, namun sasaran terhadap anak-anak masih luput dari perhatian,"katanya.

Pada kesempatan ini juga Istri Gubernur Dr. Zulkieflimansyah melakukan edukasi dan himbauan terhadap orang tua agar peduli terhadap kesehatan anak-anak untuk menerapkan protokol pencegahan dalam memutus matarantai Covid-19.

"Ayo lakukan gerakan pola hidup sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjaga jarak bila keluar rumah dan tetap menjaga imun tubuh, agar kuat dan sehat," tuturnya di dampingi kepala DP3AP2KB Provinsi NTB Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M. Si

Bunda Niken sapaan akrabnya menjelaskan, ditengah Pandemi COVID-19, anak-anak menjadi korban, mereka sangat membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah, lembaga pemeberdayaan anak dan yang tidak kalah pentingnya adalah peran orang tua. Karena itu, katanya, PKK NTB terus-menerus mensosialisasikan gerakan maskerisasi mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat desa dan dusun.

"Kesadaran memakai masker di orang dewasa sudah cukup baik, sekarang giliran gerakan masker kita masifkan untuk anak-anak kita. Mereka harus memakai masker,kepedulian kitalah yang mampu melindungi mereka," tegasnya.

Kebiasaan baru ini lanjutnya, memang membuat kenyamanan terganggu pada anak-anak, namun perlindungan pada mereka menjadi hal paling utama. Kedepan masyarakat akan terbiasa dengan pola kehidupan baru ini.

Kepala Puskesmas Cakranegara, dr.Y. Nevy Lestari mengungkapkan rasa syukur kepada pemerintah provinsi dan pemerinta Kota Mataram yang melakukan gerak cepat yang dilakukan oleh TP PKK untuk membangi masker gratis pada anak-anak menjadi contoh yang baik bagi keluarga di rumah.

"Apa yang dilakukan oleh PKK NTB maupun kabupaten/kota dapat mencegah dan melindungi anak-anak dari bahaya Covid-19 di NTB. Mudah-mudahan gerakan ini cepat disalurkan ke daerah-daerah lain di NTB agar lebih banyak anak yang dapat diselamatkan," harap dokter spesialis Umum tersebut. 

Salahsatu siswa MIN 2 Kota Mataram Efan ditemui saat acara tersebut, merasa senang diberikan masker oleh Istri Gubernur NTB. Ia mengaku, selama ini bila keluar rumah untuk bermain di lingkungannya kadang lupa memakai masker. "Saya akan ingat pesan ibu gubernur untuk rajin mencuci tangan dan menggunakan masker bila keluar rumah," kata Efan.

Senada dengan Baiq Dita, siswa MI Altihadil Islamiyah Kampung Melayu Ampenan, meminta agar masker untuk anak-anak juga terus dibagikan gratis.

Pengunjung pasar, warga Gunung Sari Misna, mengatakan masih banyak anak-anak dilingkungannya belum mendapatkan masker. "Makanya saya sambut baik kegiatan pemerintah untuk membagi masker terhadap anak-anak, saya minta masker  untuk cucu yang sekolah di PAUD," ucapnya.

Gerakan pemasangan masker secara simbolis juga dilakukan di pasar Puskesmas Cakra Negara Mataram, lembaga pendidikan dan sejumlah PAUD se-NTB, yang dilakukan juga oleh 10 TP-PKK Kabupaten/Kota se-NTB, organisasi wanita yang ada di NTB seperti BKOW, LPA, Dharma Wanita serta lembaga keluarga lainnya.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.