BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Pemkot Mataram Lacak Jejak Dua Warganya yang Positif Covid-19


MATARAM, - Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh perintahkan Dinas Kesehatan Kota untuk melacak aktivitas perjalanan dan kontak dua orang pasien positif Covid-19 asal wilayahnya.

Diketahui, dua orang pasien di Kota Mataram telah dinyatakan positif Covid-19. Mereka adalah LJ asal Kelurahan Rembiga Kecamatan Selaparang dan YT yang berdomisili di Kelurahan Kekalik Jaya Kecamatan Sekarbela.

LJ merupakan laki-laki berusia 44 tahun dinyatakan positif setelah pulang dari Gowa, Sulawesi Selatan guna menghadiri Ijtima Ulama. Sementara YT juga merupakan laki-laki berusia 46 tahun yang baru pulang dari Bogor, Jawa Barat.

Sedangkan, YT mendatangi Kota Mataram pada 23 Maret lalu. Sebelumnya ia telah berkunjung ke Bogor. Sesampainya di Kota Mataram, ia mengalami gejala sakit seperti gejala penyakit akibat Covid-19.

Ahyar mengatakan bahwa keduanya diduga kuat terpapar covid-19 dari luar Kota Mataram. Hal ini dapat dilihat dari riwayat perjalanannya yang berasal dari daerah dengan zona merah.

Ahyar mengungkapkan, jika hasil koordinasinya dengan Pemprov NTB melalui pihak RSUD Provinsi NTB, kondisi kedua pasien tersebut kian membaik.

"Makanya, saya sudah menugaskan jajaran Dikes Kota Mataram agar cepat melakukan tracing (melacak) Informasi dari Dinkes, keluarganya itu sudah diisolasi mandiri untuk 14 hari ke depan. Nanti akan kita tracing untuk warga di sekitar tempat tinggal kedua pasien itu," ujarnya di Mataram, Rabu (1/4).

Ahyar mengatakan,  kegiatan penyemprotan disinfektan yang kini intensif dilakukan pihaknya di seluruh lingkungan di Kota Mataram akan terus dilakukan.

Bahkan, tempat tinggal kedua pasien tersebut akan terus dilakukan pemantauan secara intensif. Hal ini penting sebagai pencegahan potensi penyebaran Covid-19 ke permukiman warga yang berdekatan.

"Terkait kasus dua warga yang positif Covid-19, akan kami tindaklanjuti dengan penyemprotan di lingkungan tempat tinggalnya dan melakukan pengecekan ke warga lainnya," tegasnya.

Terkait keinginan masyarakat yang menghendaki agar dirinya menerapkan lockdown di Kota Mataram. Ahyar memastikan, tidak akan melakukan kebijakan tersebut.  Namun kebijakan jam malam yang sudah berjalan hingga kini guna membatasi warga berkumpul akan terus dipertahankan.

"Kami juga tengah mengkaji pembatasan operasional pasar di Mataram. Tapi, untuk lockdown kemungkinan belum memungkinkan diterapkan, tapi operasional pasar dibatasi. Setelah belanja, langsung pulang. Tolong social distancing ditaati, jangan menantang Covid-19," tegasnya kembali.

Pihaknya juga meminta agar masyarakat tidak sembarangan membagikan identitas pasien ODP, PDP, apalagi yang positif di media sosial.

"Kalaupun memang mengetahui identitas pasien terutama yang positif, tolong jangan disebarkan apalagi ditambah dengan informasi yang tidak benar dan menyesatkan. Kalaupun memang akan diumumkan biar oleh pemerintah. Terkait pencegahan, sudah ada SOP yang dilakukan Dinas Kesehatan," tandasnya.(rl)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.