BSA7Gpd8GUz5TproTprpTfA7Gi==

Dapil 2 Kopang-Janapria Loloskan Tiga Caleg Baru

Direktur Qalama Institute, Ahmad Jumaili.

Lombok Tengah, - Pleno Rekapitulasi suara untu pemilu Legislatif di Kecamatan Kopang dan Kecamatan Janapria (Dapil 2) sudah tuntas.

Dari hasil rekapitulasi akhir, Partai Golkar masih memimpin dengan suara tertinggi sebesar 13.959, menyusul PKS 13.385, Gerindera 11.961, Demokrat 10.983, PPP 8.580, PKB 8.148, Hanura 7.325 dan Nasdem 6.208. Kedelapan Partai ini masing-masing mendapatkan 1 Kursi kecuali Golkar.

Sementara 8 partai sisanya yakni Partai Berkarya, PBB, PAN, PDIP, Perindo, PSI, Partai Garuda dan PKPI dipastikan tidak bisa mendapatkan kursi karena perolehan mereka terlalu sedikit.

Untuk Calon Legislatif Dapil 2 Kopang - Janapria, tiga orang caleg baru dipastikan akan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah periode 2019-2024.

Ketiganya adalah Prayatna Wirahadi Saputra, ST (PKB) dengan perolehan suara 2.440, Roman Adji Kurnia (Demokrat) dengan perolehan suara 2.949 dan Sunaryawan, S. Pd.I (Hanura) dengan total suara 1.547. Khusus Sunaryawan, dipastikan naik karena perolehan suara partainya mencapai 7.325

Sementara, untuk 6 kursi yang tersisa dipastikan akan diisi oleh calon-calon Incumbent yakni H. Lalu Rumiawan (Golkar) dengan perolehan suara 4.314, kemudian M. Tauhid (Gerindera) 5.892 suara, Ahmad Rifa'i (PKS) 3.007 suara, Muslihin (PPP) 3.062 dan Tohri (Nasdem) 2.707 dan H. Kelan (Golkar) dengan perolehan 2.058.

Money Politik Bikin "Caleg Miskin" Tersingkir

Derasnya politik uang yang terjadi terutama di hari-hari terakhir menjelang hari pencoblosan menjadi faktor utama kemenangan caleg-caleg di Dapil 2 Kopang Janapria.

Hal ini diungkapkan Ahmad Jumaili, saat menjadi pembicara di acara BB Weekend Forum yang mengangkat tema “Politik Dapil 2 Pasca Pileg” di Berugak Buku Janapria pada Minggu (5/5).

Direktur Qalama Institute yang juga menjadi Caleg dari PKB ini menegaskan, Caleg-caleg yang tidak memiliki uang seperti dirinya harus pasrah dan Ikhlas melihat basis-basis konstituennya di cabik-cabik menjelang hari pencoblosan.

"Ini menyedihkan, kita para caleg serasa sia-sia kampanye dengan ide dan kreatifitas, kalah dengan uang di menit-menit terakhir," ugkapnya.

Ditambahkannya, disamping faktor politik uang tersebut, tingkat soliditas partai-partai pendukung juga berpengaruh besar pada kemenangan partai dan kemenangan para caleg di Dapilnya.

"Bukan rahasia lagi jika banyak partai yang membiarkan Calegnya berjuang sendirian. Mereka tak dibantu alat praga, tak dibantu sosialisasi, bahkan sekadar bendera saja tak ada," pungkasnya.(red)

Komentar0

Cari Berita Lain di Google News

Type above and press Enter to search.